Ursula Meta Rosarini: July 2022

[Review] Dewpré - Premium Cica Suncream

By Ursula Meta Rosarini - 2:00 pm

27 Juli 2022

Hy guys, how are you?

Welcome to my blog!

Siapa di sini yang rutin menggunakan sunscreen setiap hari? Buat aku, selain double cleanser, sunscreen juga merupakan salah satu skincare yang wajib aku gunakan setiap hari, apalagi aku adalah seorang working mom yang setiap hari kerja ke kantor.

Walaupun kadang malas makeup kalau ke kantor (apalagi karena di kantor masih full pake masker), tapi aku nggak pernah malas untuk pakai sunscreen, kebayang dong wajahku yang berminyak dan berjerawat ini kalau nggak rajin skincare-an jadinya seperti apa? Hahaha, nggak usah dibayangin ding.

Kembali ke topik, sebenarkan kita lebih familiar dengan penggunaan sunscreen saat di luar rumah ataupun di luar ruangan. Tapi keseharianku di kantor lebih banyak menatap layar komputer dan gadget. Masih perlukah menggunakan sunscreen? Tentu!

Gadget dan beberapa layar komputer memancarkan sinar biru. Sinar biru ini merupakan cahaya berenergi tinggi yang biasa disingkat dengan HEV. Sinar biru dari gadget dan komputer ini ternyata punya kesamaan dengan sinar biru yang dipancarkan oleh matahari. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa keduanya bisa memberi dampak yang sama pada kulit kita loh, meskipun sinar biru dari gadget dan komputer nggak seberbahaya sinar biru dari matahari.

Michele Farber, ahli dermatologi dari Schweiger Dermatology Group di New York menyatakan kepada huffingtonpost bahwa sinar biru bisa menimbulkan kerusakan pada kulit, di antaranya adalah menurunkan kadar kolagen, sehingga memicu adanya keriput, perubahan pigmen, juga perlemahan kulit.

Namun, ahli dermatologi kosmetik Kenneth Mark, mengingatkan cahaya biru dapat mempercepat timbulnya tanda-tanda penuaan (aging). Tanda-tanda penuaan yang dimaksud Mark, meliputi hiperpigmentasi, kerusakan kolagen, kemerahan, peradangan, pembengkakan atau edema dan stres oksidatif dalam bentuk radikal bebas.

Nah, gimana, sekarang semakin paham kan kalau sering-sering menatap layar komputer atau gadget juga ada efek buruknya terhadap kulit wajah. Dikantor aku menatap layar komputer dan gadget mungkin bisa 6.5-7 jam. Apalagi kalau siang juga keluar kantor untuk beli makan siang. Sungguh nggak ada alasan bagiku untuk skip sunscreen.

Kali ini aku mau review sunscreen yang lagi aku pakai akhir-akhir ini, yaitu Premium Cica Suncream dari Dewpré. Kalian pastinya udah kenal dong sama brand Dewpré? Kalau belum, kalian harus tau kalau Dewpré adalah local skincare yang menggabungkan teknologi dan formula Indonesia dan Korea dalam pembuatan produknya, tentunya disesuaikan dengan iklim Indonesia yang tropis. Oh iya jangan khawatir, produknya Dewpré semuanya HALAL dan sudah teruji BPOM ya.

Dewpré Premium Cica Suncream ini adalah produk terbaru dari Dewpré, baru aja lauch awal Juli kemarin, jadi sekitar baru sebulanan ya, dan aku termasuk yang excited banget buat langsung coba.

Deskripsi singkat

Brand : Dewpré

Nama produk : Premium Cica Suncream

Size : 35 ml

BPOM : NA 18221700413

Klaim

Dewpré Premium Cica Suncream Menggabungkan Non-Nano Physical Type dan Niacinamide untuk memastikan perlindungan ganda. Menghalau sinar matahari tanpa merusak skin barrier dan mencegah penggelapan kulit. Diperkaya dengan Centella Asiatica Leaf Water, Tea Tree Oil, Camellia Sinensis, dan Sodium Hyaluronate. Dewpré Premium Cica Suncream hadir dengan formula yang ringan dan lembut dapat melembabkan dan melindungi kulit dari sinar UV.

Kelebihan:

Vegan
Water Resistant
SPF 50+ PA++++
Non-Nano Physical Type
BPOM
Halal
Dermatology Tested
Double UV Protection
Sunblock & Skincare
Light & Not Sticky
Calming
Brightening
Moisturizing
Antioxidant Agent
Reef Free

Komposisi utama:

Cica Leaf Water 50.000 ppm
Tea Tree
Green Tea
Niacinamide
Sodium Hyaluronate

Dewpré Premium Cica Suncream menggunakan formulasi SPF 50+ PA++++ dengan perpaduan ekstrak tumbuhan alami seperti Cica (Centella Asiatica), Tea Tree juga Green Tea.

Cica merupakan bahan natural yang digemari oleh banyak orang Korea karena manfaatnya. Memasukkan Cica ke dalam sunscreen bisa memberikan manfaat ganda untuk kulit. Itulah sebabnya Dewpré juga menggunakan Cica sebagai bahan utama dalam sunscreen ini. Penggunaan Cica dalam sunscreen dapat memberikan manfaat menenangkan setelah menunggunakan produk ini dan membantu mengurangi tanda-tanda sensitivitas kulit yang terlihat seperti gatal dan terbakar secara signifikan.

Selaian perpaduan ekstrak tumbuhan, Dewpré Premium Cica Suncream juga mengandung Niacinamide sebagai bahan pencerah, menghilangkan pigmentasi, menyegarkan wajah dan meratakan warna kulit kusam dan merangsang regenerasi kulit.

Sedangkan Sodium Hyaluronate berfungsi untuk mengatur kelembapan kulit. Juga bermanfaat untuk mengurangi tanda-tanda penuaan, merawat jerawat, memulihkan eksim, dan membuat kulit jadi kenyal.

Non-Nano Physical Suncream & Double UV Protection

Mencegah radiasi UV yang berbahaya dalam sinar matahari yang menembus lapisan kulit menggunakan tabir surya fisik non nano (Titanium Dioxide dan Zinc Oxide).

Kemasan & Tekstur

Senada dengan produk sebelumnya, Dewpré Premium Cica Suncream hadir dengan warna putih dan hijau yang elegan. Tube package senada dengan box luarnya. Baik pada tube maupun box terdapat informasi yang lengkap tentang produk.

Ujung aplikatornya cukup runcing, memudahkan untuk mengeluarkan produk tapi meminimalisir keluarnya produk secara berlebihan. Karena ukurannya hanya 35 ml, jadi praktis banget untuk dibawa kemana-mana. Apalagi sunscreen memang skincare yang harus selalu dibawa kemana2 karena idealnya reapply sunscreen dilakukan setiap 3-4 jam sekali.

Teksturnya creamy namun terlalu kental menurut aku, jadi cukup effort untuk membaurkan secara rata ke wajah & leher. Untungnya aromanya soft banget, samar-samar nyaris nggak ada malah, jadi buat kalian yang sensitif dengan aroma skincare, nggak akan terganggu dan pasti nyaman banget.

Cara Pakai

Oleskan Dewpré Premium Cica Suncream secara merata pada kulit wajah dan leher setelah menggunakan skincare di pagi hari dan sebelum make up.
Gunakan 15-30 menit sebelum terpapar sinar matahari.
Pakai berulang kali jika merasa perlu atau banyak beraktivitas di luar ruangan.
Jangan lupa pakainya 2 jari ya. 2 jari ini termasuk untuk wajah, leher dan telinga ya.

Awal diaplikasikan ke wajah, aku pikir akan whitecast dan aku takut banget kalau whitecast karna aku sebel banget kalau sampai whitecast, kulitku sawo matang soalnya. Namun, setelah diaplikasikan secara merata, ternyata nggak whitecast sama sekali dan memberikan efek sedikit mencerahkan, jadi kalau kalian nggak suka pakai make up, aplikasi Dewpré Premium Cica Suncream saja sudah cukup mencarahkan wajah kok.

Formulanya ringan juga nggak panas di wajah. Benar-benar nyaman dipakai bahkan reaplly berkali-kali seharian. Jadi meskipun beraktivitas di luar ruangan, nggak perlu khawatir lagi karena wajah sudah mendapatkan perlindungan optimal dari Dewpré Premium Cica Suncream.

Sebagai pemilik kulit wajah berminyak, aku cukup selektif dalam memilih skincare, harus ada klaim less oily pokoknya agar wajahku nggak jadi kilang minyak, dan Dewpré Premium Cica Suncream ini benar2 sesuai harapanku, wajah jadi minim minyak.

Karena kandungannya yang cukup lengkap seperti Niacinamide, Green Tea juga Tea Tree jadi sunscreen ini memang multi fungsi sebagai skincare juga. Kelebihan lain dari Dewpré Premium Cica Suncream adalah local skincare yang memiliki double action yaitu sunblock action (menghalau sinar matahari tanpa merusak skin barrier dan mencegah penggelapan kulit), dan skincare action (menenangkan, melembabkan, mencerahkan juga sebagai antioksidan).

Nah, karena sekarang masih promo launch, Dewpré Premium Cica Suncream ada diskon di Shopee, Tokopedia dan web Dewpré sebesar 25%, dari Rp 199.000 cuma jadi Rp 149.250 saja, ada juga voucher up to Rp 100.000 juga loh.

Jadi jika kalian ingin melindungi kulit wajah dari paparan sinar UV, jangan pernah skip sunscreen ya. Kalian penasaran sama Dewpré Premium Cica Suncream juga nggak? Yuk cobain, biar samaan kaya aku. Thank you for reading, see you on my next post.

Shopee || Dewpre Official Shop
Tokopedia || Dewpre Official
Web || www.dewpre.com

Sumber:

https://beautyparty.id/skincare/ternyata-penting-menggunakan-sunscreen-apabila-sering-beraktivitas-dengan-gadget
https://lifestyle.kompas.com/read/2020/04/30/192126120/perlukah-tabir-surya-untuk-lindungi-kulit-dari-cahaya-biru-gadget?page=all

57 Comments

Beauty

[Review] SYB Rainbow Body Scrub

By Ursula Meta Rosarini - 8:00 am

11 Juli 2022

Hy guys, how are you?
Welcome to my blog!

Scrubing memang sudah jadi kebiasaanku, minimal banget seminggu sekali. Selain untuk mengangkat sel kulit mati, karena sabun saja nggak cukup, scrubing juga bisa untuk me time tipis di rumah. Siapa di sini ibu-ibu yang juga suka me time dengan scrubing?.

Aku suka banget iseng cari-cari scrub di Shopee Mall, apalagi karena scrub termasuk bodycare yang aman, maksudnya, kalaupun nggak cocok, akibatnya nggak fatal, beda sama skincare, sekalinya nggak cocok bisa langsung breakout dll. Makanya aku suka banget ganti-ganti scrub.

Scrub yang aku review kali ini adalah produk lokal yang harganya super murah, nah loh udah murah pake super lagi ya. Yups, SYB Rainbow Body Scrub, inget ya SYB bukan SBY, jangan kebalik hihihi.

Aku penasaran banget sama scrub ini karena looknya sih sebenernya, packagingnya yang simpel dan kece banget dan, warna dari butiran scrubnya yang warna-warni like a rainbow, cute banget nggak sih.

Sebenarnya hanya di packing dengan botol polos aja, tapi desain stiker, tutup dan isi scrubnya membuat SYB Rainbow Body Scrub ini sangat cantik, apalagi karena size-nya kecil, jadi praktis banget kalau mau di bawa bepergian, apalagi harganya sangat terjangkau, lagi lagi diskon cuma Rp 11.000 saja.

Aromanya super duper harum dan cukup strong, mungkin bagi beberapa orang yang sensitif akan merasa kurang nyaman dengan aromanya karena harumnya berlebihan. Kalau buat aku nggak masalah.

Butiran scrub ini ternyata super halus dan kering pastinya ya. Jadi kalau mau aplikasi, harus basahin badan dulu, karena kalau badan kering, nggak akan bisa aplikasi scrub ini. Begitu diaplikasikan ke badan, butiran scrubnya langsung menghilang gitu dan sedihnya, agak panas di kulitku. Jadi aku nggak bisa pakai secara maksimal karena merasa kurang nyaman dengan efek panas di kulitku.

Setelah beberapa kali aku coba, tetap merasa panas setelah aplikasi, akhirnya udah nggak aku lanjutin lagi. Gimana, kalian ada yang sudah pernah coba SYB Rainbow Body Scrub ini belum? Share yuk di kolom komentar. Thank you for reading, see you on my next post.

62 Comments

Badminton

Akhirnya ke Istora Lagi Nonton Indonesia Open 2022

By Ursula Meta Rosarini - 8:00 am

01 Juli 2022

Hy guys, how are you?

Welcome to my blog!

Sebagai penikmat olah raga badminton (yup penikmat aja karena aku nggak jago main badminton hahaha), nonton turnamen badminton skala internasional di Istora Senayan selalu masuk wishlist setiap tahunnya.

Terakhir ke Istora saat Indonesia Open 2019, sebenernya itu bukan turnamen terakhir sebelum pandemi karena setelahnya ada Indonesia master 2020, sayangnya saat itu aku hamil besar, jadi absen dulu ke Istoranya.

Selama tahun 2020 hampir semua turnamen badminton dibatalkan, akhir tahun 2021 satu persatu turnamen mulai diselenggarakan termasuk Indonesia Master & Indonesia Open 2021 yang diselenggarakan di Bali tanpa penonton.

Oh iya, Indonesia Open adalah salah satu turnamen dengan level tertinggi yaitu super 1000 yang diselenggarakan oleh Badminton World Federation (BWF) dalam rangkaian turnamen super series setiap tahunnya. Turnamen level 1000 ini hanya diselenggarakan di 3 negara yaitu, China Open (China), All England (Inggris) dan tentunya Indonesia Open (Indonesia).

Senangnya, Indonesia Master (level 500) & Indonesia Open 2022 di selenggarakan di Istora lagi dengan penonton full kapasitas seperti sebelum pandemi. Biasanya, aku ke Istora saat weekend, namun karena sekarang karena sudah ada Aksara dan quality time kami hanya saat weekend, aku memutuskan untuk nonton badminton saat weekday.

Aku cuti kerja satu hari demi ngeIstora. Bagi sebagian orang ini aneh, "Ngapain sih dibela-belain cuti cuma buat nonton badminton? Padahal nonton di TV kan juga bisa". Aku nggak bisa berkata-kata, hanya badminton lovers yang tau rasanya haha.

Setelah berdikusi panjang dengan temanku, akhirnya kami memutuskan untuk ke Istora hari Kamis, 16 Juni 2022 di hari ke 3 turnamen. Temanku sampai pukul 07.00 WIB untuk antri tiket on the spot (OTS), dia harus berdiri 1 jam sampai mendapatkan tiket di tangan. Oh iya, ini agak menyebalkan, loket tiket OTS hanya 3, sedangkan loket untuk redeem tiket online banyak banget, benar2 timpang banget, padahal beli tiket dan redeem kan prosesnya juga lebih lama beli tiket.

Spot foto wajib

Pas sampai Istora, vibesnya beda banget, biasanya Indonesia Open itu familiar sama BCA ataupun Blibli, karena merekalah yang paling sering jadi sponsor utama, tapi kali ini sponsor utamanya East Ventures, jujur aja aku kurang tau ini perusahaan apa, ya udah lah nggak penting siapa sponsornya, yang penting acaranya.

Setelah mendapatkan tiket, kami sarapan dulu, karena nggak boleh bawa makanan atau minuman ke dalam stadion. Pukul 08.40 WIB kami baru masuk ke Stadion. Oh iya, karena aku naik Transjakarta dan kondisi cuaca lagi nggak menentu, jadi aku bawa payung.

main gate (1st security check in)

Saat security check, payungku disita, payung termasuk salah satu barang yang nggak boleh dibawa masuk ke dalam, dan mereka nggak bisa menjamin aku bisa mengambil payungku lagi saat keluar karena barang yang disita dianggap sebagai SAMPAH. Aku bingung kalang kabut, karena sebenarnya aku butuh banget payung itu, takut kalau pas pulang hujan. Sekalipun bisa pesan gocar, keluar dari Istora sampe ke gocarnya kan lumayan jauh jalannya, kalau hujan gede ya pasti repot.

Akhirnya aku dan temanku keluar lagi, kami menyimpan payung tersebut di semak2 yang kira2 aman dan bisa diambil lagi pulangnya. Kami ngomel terus, kenapa pula payung nggak boleh dibawa masuk, kan nggak mungkin juga ada yang mainan payung di dalam stadion. Kalau nggak boleh bawa makan atau minum OK lah, takut nyampah di dalam, kan jadi kotor. Ternyata aturan kali ini cukup ketat, security check juga 2x, padahal biasanya hanya 1x saja.

daftar barang yang tidak boleh dibawa masuk

gelang barcode

suasana di dalam stadion

Kami membeli tiket Class 2, ini tiket yang paling murah anyway, tapi karena masih pagi jadi kami masih dapat tempat duduk yang cukup strategis. Suasana di dalam stadion nggak jaduh berbeda dengan sebelumnya. Antusiasme penonton Indonesia selalu yang terbaik bahkan terheboh sih hahha (bahkan atlet luar negripun mengakui hal ini).

Di Istora udah terbiasa, atlet Indonesia pasti mainnya, siang, sore atau bahkan malam, pokoknya di match terakhiran, di awal2 atlet luar dulu. Jadi pas aku nonton kan match pertama mulai pukul 09.00 WIB, sedangkan atlet Indonesia mulainya after lunch semua, itupun yang junior2 dulu, yang senior pasti menjelang malam, nyebelin emang haha.

Dari match pertama, Istora belum terlalu penuh, namun triakan penonton tetap menggelegar, apalagi kalau yang tanding atlet cowo ganteng, udah deh "digodain" terus sama penonton sampai hilang fokus hahaha.

kenyang ngantuk guys

Sebelum match pertama atlet Indonesia dimulai, kami makan siang dulu, biar bisa triak2 kencang kalau atlet Indonesia main, tapi ternyata, realita berbanding terbalik dengan ekspektasi, aku malah ngantuk dan ketiduran dong, mana ada balon tepuk yang bisa dijadikan bantal penyangga kepala, nyenyak deh, hahaha, parah emang.

Oh iya, untuk food courtnya ada yang di luar area ada juga yang di dalam (di area gedung stadion), kami pilih yang di luar karena pilihannya lebih banyak. Harga dan cara penyajiannya semuanya sama, dipukul rata gitu, semuanya dibungkus box sekali pakai langsung buang. Kalau sebelum2nya masih banyak yang pakai piring. Area food court bersih, banyak tersedia tempat sampah juga.

foodcourt di area stadion

foodcourt di luar area stadion

Selain food court, di area luar Istora ada beberapa both sponsor yang biasanya menjual souvenir ataupun ada game untuk penonton, ada banyak spot foto juga tentunya, meskipun spot fotonya nggak semeriah sebelum2nya. Oh iya, setelah sekian kali ke Istora, baru kali ini aku liat ada playground haha, mungkin biasanya aku kurang eksplor kali ya.

playground area

Selain foodcourt, di area gedung stadion juga terdapat beberapa both sponsor seperti Scarlett, Kapal Api dan juga Le Minerale, jadi kalau cuma mau beli minum, nggal perlu keluar area, harga Le Minerale ukuran 600 ml Rp 15.000 hahaha, padahal di minimarket cuma Rp 3.500 ya.

Kalau nggak kebagian tiket nonton, di luar ada layar super besar yang biasanya ramai saat semifinal ataupun final. Nonton diluar juga seru kok kalau ramai-ramai, aku pernah soalnya waktu itu nggak kebagian tiket haha.

Kalau kalian belum pernah ngeIstora yang berniat untuk kesana, biar nyaman ketahui dahulu tips nonton badminton di Istora. Yang pasti, nonton langsung di Istora pasti lebih puas dibandingkan dengan nonton di layar TV.

both sponsor

Oh iya, aku pulang pukul 16.00 WIB dari Istora karena aku nggak mau macet2an di jalan. Saat keluar Istora, ada seorang bapak tua yang menghampiriku dan bertanya "Neng, mau pulang?" aku jawab iya. Kemudian bapak itu tanya lagi "Gelangnya boleh saya beli?", aku jawab cepat "Maaf pak, nggak" dan aku langsung lari pergi.

Aku nggak tau beliau ini calo atau memang penonton yang nggak kebagian tiket, tapi feelingku sih calo, secara masih pukul 16.00 WIB, sedangkan pertandingan sampai sekitar pukul 21.00 WIB atau mungkin lebih, apalagi match yang tersisa kebanyakan atlet Indonesia, pasti lebih banyak peminatnya.

Gimana, kalian badminton lovers udah pernah nonton langsung di Istora belum? Yuh share pengalaman kalian di kolom komentar. Thank you for reading, see you on my next post.