Jangan Ngaku Pecinta Dimsum Kalau Belum Cobain AYCE di Bamboo Dimsum
By Ursula Meta Rosarini - 8:00 am
15 Oktober 2021
Hy guys, how are you?
Welcome to my blog!
Sebagai pecinta dimsum, aku, suami dan juga bayiku terbilang cukup sering untuk makan di restoran dimsum, aku punya satu restoran dimsum favorit yang sering aku kunjungi sejak aku dan suami masih pacaran dulu.
Bagi sebagian orang, dimsum mungkin terdengan kurang familiar. Setau aku, dimsum adalah kudapan dari Tiongkok wilayah selatan termasuk Hongkong, makanya banyak juga yang bilang kalau dimsum berasal dari Hongkong. Dimsum dalam bahasa Mandarin berarti "menyentuh hati".
Dimsum biasanya disajikan dalam keranjang pengukus berukuran kecil yang dalam setiap keranjangnya berisi 1 jenis dimsum. Pada zaman dulu, dimsum disajikan diantara waktu sarapan dan makan siang atau yang biasa disebut brunch dan dinikmati sambil minum teh.
Karena ukurannya kecil, jadi nggak akan segera membuat kenyang orang yang menikmati dimsum, sehingga tetap bisa menikmati makanan lainnya. Meskipun ukurannya kecil, namun karena bentuknya beragam dan jenisnya banyak, seiring berjalannya waktu dimsum lebih banyak dinikmati sebagai hidangan utama yang membuat perut kenyang, tanpa ada makanan lain yang disajikan.
Dimsum memang banyak sekali jenisnya, tapi yang terkenal biasanya:
- Siumai (somay)
- Xiao long bao (pangsit)
- Har gao (hakau)
- Bao zi (bakpau)
- Mantou (mantau)
- Zheng fen zhua (ceker/kaki ayam)
- Chung juan (lumpia)
Itu beberapa jenis dimsum yang bisa disebut dengan istilah keluarga dimsum hahaha.
Restoran dimsum yang sering kamu kunjungi yaitu Bamboo Dimsum. Sistemnya all you can eat (AYCE). Bamboo Dimsum sendiri memiliki banyak cabang, hanya 2 tempat yang sering kami kunjungi, yaitu Kelapa Gading dan Harapan Indah (Bekasi).
Sebelum aku review rasanya, pertama aku dan suami suka dengan konsep ruangannya yang mengusung konsep industrial. Dari atap, dinding dan penataan meja kursi terkonsep dengan baik dan cukup estetik menurutku, apalagi pak suami yang sangat suka dengan konsep ini, jadi betah berlama-lama kalau lagi makan hahaha.
Kalau masalah tempat aku lebih suka di Harapan Indah, karena terdapat outdoor area, kami lebih senang duduk di luar, lebih segar rasanya, kecuali malam hari, otomatis kami duduk di dalam karena di laur banyak nyamuk. Untuk yang di Kelapa Gading hanya indoor area dan pengunjungnya relatif lebih ramai.
Indoor area - Harapan Indah |
Outdoor area - Harapan Indah |
Outdoor area - Harapan Indah |
Outdoor area - Harapan Indah |
Aksara di outdoor area - Harapan Indah |
Indoor area - Kelapa Gading |
Untuk pemesanan makanan hampir sama seperti AYCE di restoran pada umumnya, yaitu dengan membayar diawal, sambil menunggu makanan datang, kita bisa makan bubur dan pangsit juga teh tawar gratis, free refill. Nah, untuk konsep penyajian makanannya ini, Bamboo Dimsum sudah beberapa kali mengganti konsep mereka.
Sekitar tahun tahun 2017, setelah membayar, kami duduk di kursi, kemudian pelayan akan mengantar beberapa keranjang dimsum ke meja, biasanya 1 keranjang berisi 1 jenis dimsum sebanyak 2 atau 3 buah. Kita bisa memilih untuk mengambil beberapa keranjang, atau bisa juga mengambil semuanya, namanya juga AYCE.
Setelah makanan habis disantap, pelayan akan datang lagi dan menawarkan jenis dimsum yang lainnya. Jika semua jenis sudah dikeluarkan, pelayan akan menawarkan untuk tambah menu atau tidak.
Sekitar tahun 2019, mereka mengubah konsep pelayanan. Kita diminta untuk memasak sendiri makanannya. Jadi disetiap meja sudah disiapkan kompor, kukusan juga panci untuk memanggang. Setelah selesai membayar, kita cukup menyebutkan jenis dimsum yang diinginkan, kemudian pelayan akan membawakannya dan menjelaskan cara dan waktu memasaknya.
Jujur saja ini merepotkan, tapi seru sih, karena kita bisa atur sendiri tingkat kematangannya, meskipun sudah dijelaskan waktu memasaknya. Apalagi yang panggang, makin lama makin kriuk, enak banget hihi. Kalau hanya berdua atau bertiga ini masih cukup efektif, kalau kalau ramai-ramai pasti akan sangan repot karena kukusannya terbatas haha.
Sekitar tahun 2021 ini, mereka kambali ke konsep pertama, yaitu makanan disiapkan oleh pelayan, jadi kita tinggal makan saja tanpa harus memasak lagi. Bagitulah konsep penyajian makannya, sekarang saatnya review menu dan rasanya.
Untuk yang di Kelapa Gading, menunya selalu lengkap (karena pusatnya), tapi di Harapan Indah, setiap aku kesana pasti ada saja menu yang kosong, malah pernah suatu kali adanya hanya 1 jenis yaitu siomay, hmm, parah, menyecewakan sih ini hahaha. Jadi kalau kalian ingin coba menu lengkapnya, coba di Kelapa Gading ya. Saran kalau mau ke Cabang Harapan Indah, datangnya hari Minggu, karena bisanya bahan baku dikirim hari Sabtu sore.
Sambil menunggu menu diantar ke meja kita, kita bisa makan bubur ayam yang sudah disediakan di meja depan bersama dengan teh hangat.
Untuk menunya sendiri cukup lengkap, mereka mengelompokannya dalam 3 jenis yaitu fried, steam & pao.
- Fried : Mushroom spring roll, hakau panggang & fanko
- Steam : Siawmay udang ayam, siawmay lada hitam, siawmay rumput laut, siawmay ebi, pangsing shanghai, dumpling superior, curry dumpling, hakau udang, hakau ayam dan kaki ayam (ceker)
- Pao : Chasiaw pao, kayang pao, chocolate, pao panggang
Menu fried di Harapan Indah |
Nah, untuk rasanya sendiri cukup enak, tapi bukan kategori yang enak banget ya, ditempat lain banyak yang lebih enak hihi. Dan aku paling suka yang fried, lebih enak aja rasanya. Kalau favorit pak suami jelas si ceker, karena pedas hihi, kadang pak suami sampai ambil 3 keranjang ceker untuk sendiri, saking sukanya.
Untuk yang steam menurut aku personally agak keras meskipun teksturnya lembut, itu alasan kenapa aku lebih suka sistem masak sendiri, jadi aku bisa menyesuaikan tingkat kematangannya sesuai seleraku, karena aku lebih suka yang empuk hehehe.
Oh iya, dimsum ini disantap dengan dicocol terlebih dulu ke saos sambal yang sudah disediakan ya.
Aku jarang banget ambil pao, ambil pao saat pertama kali makan di sini, rasanya biasa saja dan cepat membuat kenyang, jadi setelah itu aku nggak pernah ambil pao lagi, berasa rugi aja sih.
Kalau rasanya bukan yang enak banget kenapa berulang kali makan di Bamboo Dimsum? Hmm, yang jelas karena pilihan menunya banyak, tempatnya enak buat nongkrong dan harganya juga terjangkau banget dibandingkan dengan restoran dimsum pada umumnya.
Kebersihan dan pelayannya nggak perlu diragukan lagi, tempatnya sudah pasti bersih, meskipun ACnya menurut aku kurang dingin haha. Untuk pelayanan juga ramah dan cepat, namun lebih cepat yang di Harapan Indah karena pengunjungnya relatif lebih sedikit jadi pelayannya cepat. Berbeda dengan yang di Kelapa Gading yang kadang penuh sama pengunjug sehingga kita harus menunggu makanan datang karena pelayannya sibuk.
Untuk aturan makannya hampir sama dengan resto AYCE pada umumnya yaitu,
- Anak yang tingginya kurang dari 80 cm free
- Waktu makan 90 menit
- Jika tidak habis dikenakan charge Rp 11.000/keranjang
- Hanya makan di tempat
- Harga Rp 58.000 + ppn / orang
Kalau kalian juga pecinta dimsum seperti kami, wajib banget buat cobain AYCE di Bamboo Dimsum ya. Kalian bisa pilih cabang terdekat dari tempat kalian.
Cabang Bamboo Dimsum:
- Jl Kelapa Cengkir Raya Blok FH 2 No 5, Kelapa Gading - Jakut (Pusat)
- Jl Tebet Raya No 78 B - Jaksel
- Jl Gandaria 1 No 59, Gandaria - Jaksel
- Jl Radio Dalam No 47 D, Gandaria - Jaksel
- Jl Balai Pustaka Timur Blok C No 3, Rawamangun - Jaktim
- Jl Bintaro Utama, Sektor 5, Pondok Aren, Tangerang
- Jl Ruko Boulevard Blok M5 No 31, Gading Serpong
- Ruko Boulevard M5 31, Curug Sangereng, Kelapa Dua, Tangerang
- Jl Margonda Raya No 445, Pondok Cina, Beji, Depok, Jabar
- Jl. Alternatif Cibubur No 9, Harjamukti, Cimanggis, Depok, Jabar
- Ruko Grand Galaxy City Blok RGB No 76, Galaxy, Jakasetia, Bekasi
- Jl Ruko Asia Tropis 17 No 1, Kota Harapan Indah, Bekasi
Buat kalian pecinta dimsum, ceritakan ke aku dong, jenis apa sih yang menjadi favorit kalian, tulis di kolom komentar ya. Thank you for reading, see you on my next post.
Get closer with Bambo Dimsum,
Love,