05 Maret 2021
Hy guys, how are you?
Welcome to my blog!
Welcome to my blog!
Semakin langkanya tanah terutama di daerah metropolitan seperti Jakarta dan sekitarnya berbanding lurus dengan semakin banyaknya hunian vertikal di tengah kota. Sebelum menikah, aku sendiri memilih untuk membeli rumah tapak secara KPR di daerah Bekasi karena harganya yang masih terjangkau.
Setelah menikah sampai aku hamil hampir 8 bulan, kira-kira selama 15 bulan, kami setiap hari bolak-balik Bekasi-Kelapa Gading. Singkat cerita, akhirnya kami sepakat untuk pindah apartemen di Kelapa Gading, Jakarta Utara dan mengosongkan rumah kami. Kebetulan aku dan suami sama-sama kerja di Kelapa Gading.
Kami pindah ke 1 unit apartemen di lantai 22, dengan 2 kamar, 1 kamar mandi, ruang tamu yang langsung terus ke dapur. Ruangannya nggak luas, minimalis, tapi cukup untuk kami tinggali, termasuk dengan bayi dan ART.
Kami pindah ke 1 unit apartemen di lantai 22, dengan 2 kamar, 1 kamar mandi, ruang tamu yang langsung terus ke dapur. Ruangannya nggak luas, minimalis, tapi cukup untuk kami tinggali, termasuk dengan bayi dan ART.
Ternyata, tinggal di apartemen rasanya jauh berbeda dengan saat kami masih tinggal di rumah tapak di perumahan kami di Bekasi. Pada postingan kali ini, aku mau cerita suka atau kelebihan tinggal di apartemen.
Kelebihan atau sukanya tinggal di apartemen
1. Lokasi strategis & akses mudah
Kebanyakan apartemen di bangun di tengah kota, dekat pusat perbelanjaan atau pusat perkantoran yang relatif mudah di jangkau, setidaknya masih di dalam kota.
Biasanya, jenis transportasi umum pun lebih lengkap, dan pastinya, ojek online sudah pasti menjamur, jadi bagi yang tidak memiliki kendaraan pribadi atau ingin bepergian dengan kendaraan umum sangat dimudahkan.
2. Relatif lebih aman
Biaya keamanan yang dibebankan kepada penghuni apartemen relatif lebih mahal daripada di perumahan tapak, hal ini dikarenakan banyaknya CCTV juga security yang berjaga di setiap sudut dan pastinya 24 jam, sehingga untuk kasus pencurian, atau pencopetan dan sebagainya sangat jarang terjadi.
3. Privasi lebih terjaga
Setiap penghuni memiliki kartu akses untuk setiap tower ataupun lantai yang ditempati, sehingga tidak sembarang orang bisa naik lift atau masuk ke area penghuni semaunya sendiri. Jadi tidak mungkin tiba2 ada pengamen ataupun pemulung hehehe.
Selain itu, kehidupan di apartemen pun sangat individualis, tidak saling mengenal tetangga, tidak bertegur sapa, tidak saling mengenal, bahasa kasarnya sih "loe loe gue gue".
Tidak ada istilah ronda, kerja bakti bersih-bersih got, arisan PKK ataupun julidin tetangga, cocok untuk orang yang sibuk bekerja dan tidak suka dengan interaksi sosial.
4. Bebas banjir
Banjir memang masih menjadi masalah besar yang selalu terjadi di ibukota dan sekitarnya, bersyukurlah yang tinggal di apartemen karena tidak perlu khawatir jika banjir datang. Setidaknya barang aman meskipun mungkin tetap tidak bisa keluar area apartemen.
Banjir memang masih menjadi masalah besar yang selalu terjadi di ibukota dan sekitarnya, bersyukurlah yang tinggal di apartemen karena tidak perlu khawatir jika banjir datang. Setidaknya barang aman meskipun mungkin tetap tidak bisa keluar area apartemen.
5. Fasilitas Lengkap (One stop living concept)
Hidup di apartemen seolah sudah sudah tidak membutuhkan tempat lain, karena hampir semua kebutuhan pasti tersedia, seperti mini market, food court, apotek, cafe, laundry, ATM centre, salon, praktek dokter, bank, jasa ekspedisi/pengiriman, jasa servis AC dll, pasar segar, area bermain anak, kolam renang, taman terbuka, lapangan basket bahkan toko emas.
Hidup di apartemen seolah sudah sudah tidak membutuhkan tempat lain, karena hampir semua kebutuhan pasti tersedia, seperti mini market, food court, apotek, cafe, laundry, ATM centre, salon, praktek dokter, bank, jasa ekspedisi/pengiriman, jasa servis AC dll, pasar segar, area bermain anak, kolam renang, taman terbuka, lapangan basket bahkan toko emas.
Pokoknya tidak perlu keluar area apartemen, cukup turun aja dari unit untuk mencari kebutuhan. Kalau hujan pun tidak masalah karena kebanyakan setiap koridor pun dilengkapi dengan atap.
Kekurangan atau dukanya tinggal di apartemen
1. Biaya hidup lebih tinggi
Sistem keamanan yang tinggi dan kehidupan yang nyaman di apartemen tidak diperoleh secara gratis, setiap penghuni harus membayar biaya maintenance yang meliputi pemeliharaan, kebersihan dan keamanan yang tidak murah. Untuk unit 2 kamar di apartemen yang aku tempati, biayanya hampir Rp 500.000/bulan, belum lagi ditambah biaya member parkir untuk mobil Rp 60.000/bulan dan sepeda motor Rp 25.000/bulan.
One stop living concept pun tidak diperoleh dengan cuma-cuma, hampir semua harga dan biaya hidup di apartemen terbilang lebih tinggi, seperti misalnya 1 kg telur yang saat itu harga di pasar hanya Rp 22.000/kg, di apartemen mencapai Rp 28.000/kg, gila sih ini, bedanya kebangetan.
2. Kurangnya interaksi sosial
Kehidupan di apartemen yang sangat individualis membuat semua penghuni tidak saling berinteraksi satu sama lain. Hal ini sangat cocok untuk si introvert yang lebih suka hidup menyendiri.
3. Khawatir saat gempa bumi
Bebas dari banjir bukan berarti terbebas dari bencana alam lainnya, bagi penghuni apartemen terutama di lantai atas, gempa bumi adalah bencana yang sangat di khawatirnya, karena semakin tinggi lantainya, semakin tinggi resikonya dan semakin sulit untuk evakuasi.
4. Terbatasnya area parkir
Hampir semua apartemen memiliki area parkir yang sangat terbatas, hal ini membuat para pengguhi apartemen mendadak jadi semakin lihai dalam memarkirkan kendaraannya karena terbatasnya ruang gerak kendaraan.
5. Bersahabat dengan lift dan tembok
Lift dan tembok menjadi sahabat sehari-hari bagi pengguhi apartemen. Ketika membuka pintu rumah tapak kita akan melihat banyak hal baru, jika membuka pintu unit di apartemen tidak lain yang kita lihat hanyalah tembok, sungguh sangat membosankan.
Keterbatasn jumlah lift pun kadang sedikit mengganggu aktifitas karena harus menunggu lift yang kadang sangat mengesalkan. Yang paling menyebalkan lagi jika terjadi bencana, misal kebakaran atau gempa bumi, lift berhenti beroprasi dan harus melewati tangga darurat sebagai satu-satunya alat akses untuk turun ke bawah, bayangkan jika kamu tinggal di lantai 22 seperti aku.
Itulah suka duka kehidupan di apartemen, terkadang aku jauh lebih nyaman tinggal di apartemen karna jauh dari hiruk pikuk hidup bertetangga, namun terkadang juga aku bosan saat sendiri di apartemen, ingin rasanya main ke tempat tetangga.
Jika harus memilih, untuk tinggal di rumah tapak atau apartemen, jujur saja ini hal yang sulit untukku, aku suka keduanya, keduanya memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing namun yang pasti aku ingin memiliki keduanya hihihi.
Buat kalian yang punya pengalaman tinggal di apartemen, yuk share pengalaman kalian di kolom komentar. Thank you for reading.
117 comments
Kalau aku yash banget aku pilih apartemen beb, wlpn emang relatif sempit banget tp aku suka sama fasilitasnya yg lengkap, mau cari apa aja cuma tinggal turun lift doang, ga perlu keluar jauh2, pakai pajamas kemana2 pun oke.
ReplyDeleteYang paling nyenengin lagi, bebas dari nyinyiran tetangga, pokoknya emang senyaman itu aku tinggal di apartemen beb
Istri sultan mah tinggalnya di apt mevvah jadi ga krasan tinggal di rumah tapak ya ci, bangun tidur melek langsung ngopay cantik di cafe wakakkakaa
DeleteHahahah ya ga gitu juga kali say, aku males aja denger nyinyiran tetangga say, kadang ARTku sering crita kalau tetangga suka ngomongin aku yg jarang keluar rumah, iya keles emang gw mau ngeronda keluar rumah. di apartemen emang udah paling bener.
DeleteKekurangannya hidup bertetangga emang gitu ci, harus kuat dengerin nyinyiran tetangga, jangankan kalau kita salah, kita bener aja tetangga masih bisa julid.
DeletePaling enak tinggal di perumahan yg emang individualis aja, yg lu lu gw gw, yg penting kenal sama security aja
Hahahaha, nunggu suami jadi sultan dulu kalau mau tinggal di perumahan mwevvah yg individualis kaya begitu beb wkwkwk
DeleteMon maap nih ibu ibu, maap, kenapa pada curhat di lapak saya kaya begini HAHAHA
DeleteMakasih sharingnya. Aku penasaran tinggal di apartemen itu gimana. Ngeliat variety show korea itu kebanyakan seleb yg single pilih apartemen. Jd tau kelebihan kekurangannya. Sejauh ini kalo bisa sih pny rumah tapak biar ada halamannya hihihi
ReplyDeleteApartemen emang cocok bgt buat yg single dan orang tua beb, ga perlu kmana2 semua udah tersedia
DeleteSaya sering main ke aprtemen teman saya mbak, untuk urusan fasilitas memang lengkap, kita nggak akan kesusahan cari apapun, bahkan tempat nongkrong pun banyak, tp itu kalau ada teman, kalau sendirian ya mati kutu, masa mau nongkrong sendirian.
ReplyDeleteLebih enak tinggal di rumah tapak dan bertentangga menurut saya, lebih banyak teman
Hahahha ya faktanya banyak kok yg mau nongkrong sendiri mas wkwkwkwk
DeleteAku ngga punya pengalaman tinggal di apertemen tapi sharing [ikutan komentar] ngga apa-apa, ya ..., Wwwkkk
ReplyDeletePernah sih tinggal, eh tepatnya bermalam di beberapa malam di apartemen temenku.
Senang saja ngelihatnya kesan interiornya rapi, ada fasilitas store juga kafe dalam satu area.
Cuma ..., kok rada gamang tiap nengok ke bawah dari teras, tinggiiii banget ..., Hahahha.
Ditambah pula cerita temanku itu kerap kalau malam sering ada gangguan aneh bunyi cakaran di jendela kalau dia lagi sendirian, besoknya ditengok ada bekas cakaran panjang [lalu siapa yang iseng kalau orang, juga lewat mana ?],jadinya dia ketakutan dan sering minta ditemenin kita2.
kok medeni yo mas him....ada yang dari dimensi lainkah?
Deletewadawww serem banget kang hiiihi :((
Delete@Mas Hima: Wahh ngeri kali, untung aja aku ga pernah mengalami kejadian mistis sama sekali selama di apartemen, makanya nyaman banget
Delete@Mbul: Hhahahha, iya kali itu makhluk dr dimensi lain ikutan eksis ya mbul
DeleteAku belum pernah ngrasain tinggal di apartemen, kayaknya menyenangkan sih ya kak, mau cari apa aja ada, ga repot, bersih, sepi, nyaman banget kayaknya, tapi ya sesuai sama biaya hidupnya ya.
ReplyDeletewkwkkwkw iya beb tp harus sedia duit banyak ya
Delete@Sylvi: Emang nyaman kok beb, asal sedia uang buat membayar kenyamanannya ya
Delete@Winna: hahhaha ga banyak juga kok, cuma harus sedia uang lebih aja wkwkwk
Deletepernah ngerasain apartemen tepatnya rusun ya asyik juga yang penting selalu siap siaga evakuasi tapi mudah-mudahan semua aman ya mbak
ReplyDeleteAmin mas
DeleteAku belum pernah tinggal di apartemen mbak, kalo di kontrakan mah iya.😄
ReplyDeleteAda sisi positif dan negatif ya, enaknya keamanan jadi terjamin, kemana-mana mudah karena di pusat kota, cuma interaksi sosial antara penghuni apartemen jadi kurang. Belum lagi kalo misalnya ada bencana.
Eh, tapi memang nya kita tidak boleh main ke tetangga apartemen sebelah? Kan malah dekat.
bantu jawab..biasanya kalau yang tinggal di apartemen rata rata lebih individualis mas, jadi kayak keeping a distance even ama tetangga...
Delete@Mas Agus: Aku ga kenal sama sekali sama tetangga sebelah mas, jangankan kenal, pernah liat mukanya aja nggak mas, tp kalau tetangga depan aku kenal, dia humble, sering buka pintu dan suka ngobrol2 sama anakku hihihi
Delete@Mbul: Bener banget mbul, ketemu 10 orang, belum tentu ada 1 orang yg bisa diajak ngobrol wkwkwkk
DeleteDuh, nenek-nenek seperti saya, tinggal di desa saja. Rumah besar, pekarangan luas. He he ... Selamat malam Mbak Ursula. Terima kasih telah berbagi pengalaman.
ReplyDeleteSayapun ingin menghabiskan mas tua di kampung aja bu nantinya, di jakarta buat cari uang aja, ga pengen tua disini hehehe
Deleteaku waktu sma cita cita mau tinggal di apartemen XD
ReplyDeletetapi setelah mau lulus kuliah malah mau tinggal di rumah XD
boleh sih di apart tapi maksudnya ya di masa muda aja, masa tua ke rumah gitu :D
bener banget, setuju far, akupun pengennya gitu banget, tosss!
Deleteenak banget sayyyy ngisore eneng indomarete ...nek aku wes bulak balik nglongok nih hahahhaha #kekepin dompet
ReplyDeletekapan hari aku oengen juga rasan tinggal di apartement..tapibga saklawase..mung oas ono rencana renov rumah tapak...tapiiiii kok ning tangerang agak agak mihil juga nek sewa deh hahahha...seengaknya 2-3 bulan gitu...e tapi banyakan klo sewa diitunge pertahun gasih...
nek pas lagi mager selamet kuy ada foodcourte
Hahahaha, iya mbul, cari apa aja gampang pokoke, tinggal ngesot.
DeleteAda cerita tersendiri pokoke kalau tinggal di apartemen hihihi
saiki isih di apartemen apa pindah umah bekasi say...duh aku pengen renov umah tapi bingung deh pingin nempati mana sementara wkwkwkkw...pengen nyobain apartemen eh jare pak suamiku larang bagian parkire hahahhaha...akhire mundur teratur...wes pengen banget nukang....moga moga bar kelar musim penghujan deh...umah wes darurat renovasi akakkakakakakk
DeleteLovely photos !! 😍😍
ReplyDeletethank you
DeleteAku yang belum pernah masuk apa lagi tinggal di apartemen jadi tahu tentang suka dukanya di apartemen kak, makasih info pengalamannya kak :D
ReplyDeletesama2 mas
DeleteWaah, apartemennya tinggi sekali yaa. Mbak nya jg tinggal di lantai 22, capek ga mbak yaa? Aku blm bisa bayangin se "asyik" pa yaa ketika tinggal di lantai setinggi itu.
ReplyDeleteAku pernah ke salah satu hotel yg ada di kotaku, sampe lantai 12 kalo ga salah. Itu aja udah menakjubkan pemandangannya bisa lihat ke seluruh penjuru.. :D
Asyik banget pokoknya mas, apalagi aku yg suka ketinggian hihihi
DeleteAku kayake cocok di apartemen, namun sangat tak cocok pada biaya hidup yang tinggi dan gempa bumi.
ReplyDeletehahahahhaha
Deletepros & cons tinggal di apartment saya juga yang saya alami di sini. diam tak diam sudah lebih 10 tahun saya tinggal di 'rumah tinggi' di KL ini. Alhamdulillah, rumah sekarang far better dari yang sebelum. cuma sekarang, bila mahu turun beli barang, saya rasa sangatttt malas😆😆
ReplyDeleteSejak pandemi ini akupun malas sangat kalau mahu turun beli barang kak
Deleteternyata tinggal di apartemen ada biaya maintenance bulanan ya, aku baru tau
ReplyDeletedulu pengen banget punya apartemen hahaha
sekarang kayaknya cocok buat investasi ya
apalagi di jember, juga sudah ada apartemen
Iya mbak, mana gede lagi biayanya.
Deletekalo gw malah pengen sekali-kali tinggal di aprtemen, udah rada bisen tinggal di lerumahan :D
ReplyDeleteyah memang semua ada suka dukanya mbak, termasuk tinggal di perumahan, tergantung gimana butuhnya, kalo gw emang suka tinggal di apartemen lebih nyaman hoho, dan suka yang lantai paling tinggi :D
Lantai paling tinggi enak kalau liat keluar lebih luar, tp lebih ribet kalau di lift, lama hihihi
DeleteAku pengen banget tinggal di lingkungan yang "loe loe gue gue" karena capek banget sama masyarakat 2 yang selalu ikut campur sama urusan kita
ReplyDeleteHahhaha, ada kalanya emang hidup secara individualis lebih menyenangkan
Deletebahhh parkir pun bayar yak padahal orang yang tinggal di sana, padahal sudah bayar uang keamanannya, ada ada saja buat dijadiin uangnya ya
ReplyDeleteiya bener mas
DeleteBaru tau ternyata biaya hidup di apartemen tinggi juga, dan perbedaan harganya lumayan juga ya kak, kantong harus tebel ini
ReplyDeleteHahahhaha, iya beb, kalau aku sih no
Delete@ Winna : iya emang beb, nguras kantong bgt biaya hidupnya
Delete@ Rossa : kamu kan tim tinggal di rumah, bisa mati kutu kamu tinggal di apt haha
DeleteApartemen yang cukup krusial itu parkirnya. DI jOgja juga mulai banyak apartemen.
ReplyDeleteMemang sih banyak kenangan yang bisa diceritakan kala hidup di apartemen.
Iya bener mas, kalau mau pergi pagi2 atau pulang terlalu malam pasti pusing di parkiran
DeleteBenar sekali mbak, apartemen sangat cocok untuk introvert. Sayapun tinggal di apartemen dan merasa sangat nyaman dengan hiruk pikuk kehidupan di apartemen.
ReplyDeleteTidak perlu untuk berbasa-basi dan bertegur sapa dengan orang lain. Tidak perlu kepo dengan urusan orang lain.
Apartemen udah paling cocok emang buat orang introvert, cuss lah pindah ke apartemen
DeleteAku memang tinggal di apartemen kok, setiap orang pasti tau lah tempat tinggal ternyaman buat dirinya haha
Delete@Johan: Hihihim semua orang pasti ingin tinggal where they want to be ya mas, karna mereka lebih tau yg mereka butuhkan
Delete@Rina: ribet lu ish hahahhaha
Deletebetul, semua tempat tinggal itu punya plus minus. Buat lajang kyk saya, sebenarnya tinggal di apt lebih menarik. tapi saya ngeri sama biaya2nya... sepertinya julidnya tetangga kalah serem sama biaya2nya itu :)))))
ReplyDeleteHahahhaha, bisa aja kakak
DeleteBelum pernah tinggal di apartemen, aku mbak. hihihi...
ReplyDeleteIni aja rumah masih ngontrak *curhat* :))
Kalau masih single kayaknya aku cocok tinggal di apartemen, secara aku serada malas bertetangga #eh
Tapi kalau udah nikah dan punya anak gini mah, pengen punya rumah tapak biasa aja dengan halaman yang luas buat main anak-anak. he he he...
Aku ngeri bayangin kalau ada bencana dan kita ada di lantai yang tinggi, duuuh...
Hihihi, untuk saat ini aku sih prefer di apartemen mbakm tp suami, anak sm ARTku lebih seneng tinggal di rumah, banyak tetangga, bisa main sana sini, ga bosen
DeleteAku juga tinggal di rumah pinggir jalan beb, tertanggal udah pada pindah berganti dengan mini Market, toko besi dan rumah makan.. Tapi kalau aku ke warung ke belakang aku udah cukup kenal para tetangga cm sewajarnya karena aku juga gasuka arisan atau ngegosip hehehhe
ReplyDeleteAku juga penasaran beb tinggal di apartemen gitu
Enak banget tinggal di apartemen beb, jauh2 dari julidan tetangga hihihi
DeleteKakak aku tinggal di apartemen di Jaksel, aku sering banget nginep di sana kak, wlpn nggak tinggal di sana tp kurang lebihnya aku tau lah kehidupan di apartemen ya emang individualis gitu, tp memang fasilitas lengkap, konsep one step living mantul bgt, bener ga perlu jauh2 untuk cari ini itu, semuanya tersedia hihihi
ReplyDeleteBener banget beb, ga repot karna semua tersedia
DeleteSaya kira enak tinggal di sana.. Ternyata ada dukanya juga.. Tapi katanya kalau tinggal di sana kita seperti menyendiri ya? Jarang berbaur sesama penghuninya.. Msaf kalau salah..
ReplyDeleteIya individual bang, lu lu gue gue pokoknya
DeleteSebagai manusia yang lebih suka sendiri-sendiri, tinggal di apartemen itu udah jadi mimpi saya banget.
ReplyDeleteTapi memang kalau udah ada anak, kasian juga sih, karena temannya terbatas.
Paling cocok memang buat single, tapi kalau keluarga kecil juga bagus sih, daripada PP kejauhan, kalau dipikir-pikir, sama aja kok cost livingnya, semacam membeli waktu tempuh yang jauh, jadi lebih punya banyak waktu ama si kecil :)
Iya bener banget mbak, justru cost livingnya kalau buat kami malah lebih murah, aku sm suami kerjanya dkt bgt dr apartemen, biaya bensin hemat, hemat waktu, hemat tenaga pula, lebih banyak waktu sm keluarga.
DeleteDi bekasi tinggal di rumah sendiri tp waktu abis di jalan buat PP kerja
Aku paling anti tinggal di apartemen beb, big no pokoknya, bisa mati kutu di sana ga ada teman, ga kenal tetangga, ga bisa haha hihi bareng, aku lebih suka perumahan, kosan yang feel like home, aku suka bersosialisasi pokoknya, ga cocok tinggal di apartemen
ReplyDeletekalau bosan nonton aja kak, nanti kan haha hihi sendiri
DeleteNonton emang udah paling solutif, I do it everytime
Delete@ Mas Johan & Ci Lina: Masa iya sepanjang ahri mau nonton mulu bosan amat, aku ga bisa hidup sendiri sm electronic, mending no electronic tp ada manusia lain yg bisa diajak ngobrol gitu
DeleteRame banget ini lapak, suka2 kalian aja lah ya hahahaha
DeleteAda kelebihan dan kekurangannya masing-masing ya Mbak.
ReplyDeleteTapi kayaknya apartemen lebih cocok buat orang yang sibuk gitu, yang nyampe unit cuma buat istirahat.
Bener banget mas
DeleteAku pasti auto stres kalau tempat parkirnya susah kak, gampang panique akutuh.
ReplyDeleteTapi kalau melihat konsep one stop living itu kayaknya menyanangkan banget ya kak, ga perlu kemana2, ga butuh kendaraan juga, cocok buat IRT atau WFH gini
Bener banget beb
DeleteApartemeeeeen pstinya :D. Aku selaluuu LBH suka tinggal di apartmen, dengan alasan ga hrs interaksi sosial dgn tetangga Krn aku ga suka begitu. Alasan lain, aku LBH suka tinggal di tempat tinggi mba. bisa liat view dr ketinggian, itu buatku kayak healing therapy sih.
ReplyDeleteSayangnya apartmn kami disewain ke org lain, dan pak suami LBH suka tinggal di rumah. Yg mana aku benci sbnrnya. Alasan dia, supaya bisa sosialisasi, yg mana kan aku benci sbnrnya. Kalo pak suami orgnya memang supel, beda Ama aku yg LBH tertutup. Tapi y sudahlaaah, nurut aja drpd ribut hahahaha
Btw, apartmen mu ga jauh sbnrnya yaa mba, dr rumahku :D.
Nah kita sama banget mbak, akupun jauh lebih suka di apartemen, ga harus bertetangga wlpn aku orangnya extrovert, tp sejak punya anak aku lebih suka habisin waktu sama keluarga aja.
DeleteKalau pak suami emang lebih suka hidup bertetangga, sosialisasi sana sini, akupun suka tp ya seperlunya aja gitu hihihi
Iya mba, mba Fanny deket sama Green Pramuka City ya rumahnya?
Sebagai orang yang terbiasa tinggal di perkampungan, rasanya ga cocok kalau tinggal di apartemen. Biasa bersosialisasi dengan tetangga sebelah. Pernah sih diajak main ke apartemen teman di. Kebetulan lantainya juga di atas. Kalau lihat pemandangan memang bagus sih, tapi ga banyak ruang tersedia..hehhee
ReplyDeletememang biaya bulanan apartemen cukup tinggi, tapi sesuai dengan fasilitas yang diperoleh. Di semarang beberapa bangunan apartemen sedang dalam proses pembangunan.
Iya mas, ruang geraknya emang terbatas banget, kalau anaknya udah banyak atau kalau ada yg berkunjung apalagi nginep, duh bingung pasti
DeleteMemang tinggal di rumah atau apartemen ada plus minus nya masing-masing ya.. Aku pernah merasakan keduanya dan aku sendiri merasa lebih cocok tinggal di rumah.
ReplyDeleteDulu pas tinggal di apartemen studio sempat ngerasain bosan liat tembok dan lift, terutama saat pandemi ini karena jarang keluar, jadi bener-bener bersahabat sama tembok. Tambahan kadang bingung jemur bajunya kalau cuci baju sendiri.
Kalau tinggal di rumah karna ada halaman walau kecil jadi berasa masih ada pemandangan walau di rumah aja. Dan enggak pusing tempat jemur baju. haha
Hahahhaha, aku jemur bajunya di balkon beb, tp ya itu jadi gelap ruangannya, trs balkonnya jd penuh banget.
DeleteAku tetep lebih suka tinggal di apartemen sih hihihi
punya tetangga tapi berasa ga punya ya jadinya mbak. Aku sih kadang pengen hidup di lingkungan begitu. Tinggal di tempat yang ga banyak orang kenal. hehe
ReplyDeleteTapi ya susah juga kalau berasa sendiri pas lagi susah, misalnya sakit dan sendirian. Biasanya kan orang yang paling dekat untuk diminta bantuan itu tetangga klo di perumahan. Tapi tinggal dimanapun yang penting nyaman dan tentram ya mbak hidupnya. :D
Iya mbak, kalau sakit ya dirasain sendiri, kata kasarnya, kita mati di dalem tetangga g ada yg tau, resikonya emang kaya gitu
DeleteHíhihi kalau bisa memiliki keduanya, kenapa nggak, ya Kak 🤭 kan jadi enak bisa pindah-pindah kapanpun diinginkan 🤭
ReplyDeleteKalau mamaku, malah katanya lebih senang tinggal di apartemen karena one stop living itu, apalagi kalau bawahnya langsung mall, enak banget sih hahaha. Cuma ya itu, biaya maintenancenya yang tinggi, jadi faktor pertimbangan top 3 untuk tinggal di apart menurutku 😂
Hihihi wah bahaya kalau bawahnya langsung mall Lia, pasti boros banget wkwkwkwk
DeleteDari dulu selalu penasaran rasanya tinggal di apartemen, berasa keren banget kayaknya ya... 😁
ReplyDeleteMemang ada kelebihan dan kekurangannya tinggal dimana aja. Kalau hidup di rumah biasa enaknya emang bisa basa basi sama tetangga juga, habis parkir kendaraan bisa langsung buka pintu masuk rumah 😁
Iya bener banget mas
DeleteSaya betah tinggal di apartment, yang bikin saya betah adalah fasilitasnya dan servicesnya.
ReplyDeletesama banget mbak, tosss
DeleteDimanapun kita tinggal pasti ada suka dukanya sebenarnya, Termasuk diapartemen kelebihan kekurangan pasti akan kita dapatkan.😊😊
ReplyDeleteContoh sederhana bila kita tinggal diapartement sangat sulit untuk bergaul dengan sesama penghuni..Berbeda jika tinggal dirumah sendiri.😊
Bener banget mas
Deleteooo mungkin pemiliknya sama kali mas, emang parkir ini masih jadi masalah krusial hihi
ReplyDeleteWah, iya ya, ternyata semua memang ada plus minusnya. Tapi ga apa2 mbak tinggal di apartemen kan memang sudah jadi pilihan terbaik :) Fasilitas lengkap ya dan privacy sangat terjaga. Lama2 juga bisa berinteraksi dengan tetangga kanan, kiri, depan dan belakang ya sesekali hehehe :D
ReplyDeleteIya bener mbak, akupun berinteraksi sama tetangga depan kok
DeleteBelum pernah tinggal di apartemen, cuman nginap beberapa hari doang, dan sepertinya menyenangkan dengan segala kemudahan dan fasilitasnya yg praktis
ReplyDeletebener banget
DeleteAsyik nih, ada sudut pandang dari orang yang tinggal di apartement. TFS mbak meta
ReplyDeletehihihih sama2 mbak
DeleteSaya juga pernah tinggal di apartemen selama setahun. Menurut saya pribadi sangat suka, kebetulan saya tipe orang introvert. Sangat cocok, gak perlu basa basi sama tetangga. Ke mana2 gampang, sangat strategis. Kebetulan halte transjakarta di depan apartemen. Jadi kalau mau ke mana2 gampang banget.
ReplyDeleteKlau yg introvert fix emang harus di apartemen ya mas, udah paling cocok
DeleteAku belum pernah tinggal di apartemen mbak. Tapi kalau disuruh milih aku pilih kedua-duanya.. punya rumah jug punya apartemen..Maunya kalau hari Senin s/d Jumat stay di rumah dan sabtu minggu stay di apartemen..wkwkwkk... ya kedua-duanya punya nilai plus minus sendiri-sendiri. Baij rumah dan apartemen baik buat investasi. Makasih mbak Ursula sudah sharing dengan kita.
ReplyDeleteWah kalau kok kebalikannya ya mbak, aku malah maunya senin-jumat di apartemen, karna kerjaan kan dkt sama apartemen, jumat malem pulang ke rumah di bekasi, hihihihi
DeleteKalau disuruh milih, mendingan aku tinggal di apartemen deh aman dari pencurian dan banjir, trauma sama banjir euy, biaya sewanya juga hampir sama dengan menyewa rumah bisa perbulan bahkan lebih murah ya klo apartemen ini :)
ReplyDeleteSewa apartemen 2 kamar seperti aku 22 juta/tahun mbak, belum biaya maintenance & parkir hihihi
DeleteThank you udah share tentang ini, Mbak Met 😆. Jujur, aku penasaran banget nih sama suasana hidup di apartemen. Gimana pun juga aku juga pengen beli rumah, tapi masih bingung mau beli beli hunian horisontal atau vertikal. 🤭
ReplyDeleteKalau di perumahan tempatku tinggal, hubungan dengan tetangga agak berjarak, Mbak. Kalau ketemu saling sapa, tapi beneran, selisih 3 rumah aja aku udah gak kenal tetanggaku itu namanya siapa 🙈. Kalau di apartemen lebih individual ya sepertinya? 🤭
Iya rum kalau di apartemen super duper individualis, jangankan jarak 3, depan atau samping persis aja ga kenal wkwkwkk
DeleteWah anaknya sudah besar yah, lucu banget deh liatnya.....hehe.
ReplyDeleteOhy, kalau saya sepertinya ngak betah hidup di Apartemen, soalnya ngak tahan kalau liatin tembok mulu tiap,hahaha.
ternyata biaya hidupnya mahal yah Mbak, ? Ohy sering razia ngak disana Mbak ?
Udah hampir setahun itu bayik kang hehehhe.
DeleteIya biayanya mahal hidup di apartemen kang.
Razia apaan kang? Narkoba? wkwkkwkw aku ga tau kang, selama aku tinggal di apartemen sih g pernah denger hal kaya begituan hihihi
Gw gak suka tinggal di apartemen.... rasanya gak nginjek tanah ! Pernah ngerasain hidup di apartemen dan gw gak betah. Apa-apa serba bayar dan serba mahal. Gw yang anaknya periang gembira jadi gak punya teman sesama bapak-bapak buat ngerumpi (wkwkwkwk). Makanya sekarang tinggal di perumahan biasa. Lebih tenang, bisa bersosialisasi.
ReplyDeleteBTW, mbak, anak lu udah gede banget yak? Ya Allah perasaan baru kemarin lu cerita lahiran, kok sekarang udah segede itu. Takjub gw.
Bentar lagi nih Aiko juga tau-tau udah besar -___-'
Hahahha sama kaya suamiku mas, suamiku juga ga betah di apartemenm, ga bisa nongki di pos ronda sama bapak2 katanya hahahahha, skrg aku juga udah pindah ke perumahan.
DeleteAnakku bentar lagi setaun loh mas, ga berasa ya cpt bgt gedenya. Aiko udah berapa bulan mas?