Serunya Sensasi Menginap di Tengah Hutan Bakau - Reddoorz Taman Wisata Mangrove
By Ursula Meta Rosarini - 8:00 am
26 Januari 2021
Hy guys, how are you?
Welcome back to my blog!
Welcome back to my blog!
Adakah di sini yang sudah pernah mengunjungi Taman Wisata Alam (TWA) Angke - Kapuk atau yang lebih dikenal dengan sebutan mangrove? Hutan bakau atau mangrove berfungsi menjaga keseimbangan alam karena sebagai tempat berkembang biaknya ikan di laut. Eits, tapi bukan hanya itu, mangrove pun bisa dijadikan tempat wisata alam dan yang paling seru lagi nih, pengunjung jua bisa menginap loh di tempat ini.
Karena saking seringnya berselancar di website-nya Reddoorz, aku jadi tau kalau ternyata Reddoorz pun bekerja sama dengan penginapan atau villa di mangrove. Padahal aku dan pak suami pernah wisata ke mangrove sekitar tahun 2016, waktu kami masih pacaran tepatnya, tapi kami nggak tau kalau ternyata tempat ini menyediakan villa, kami taunya hanya camp yang berada di tengah area wisata.
Karena saking seringnya berselancar di website-nya Reddoorz, aku jadi tau kalau ternyata Reddoorz pun bekerja sama dengan penginapan atau villa di mangrove. Padahal aku dan pak suami pernah wisata ke mangrove sekitar tahun 2016, waktu kami masih pacaran tepatnya, tapi kami nggak tau kalau ternyata tempat ini menyediakan villa, kami taunya hanya camp yang berada di tengah area wisata.
Karena sudah tau suasana dan gambaran tempatnya seperti apa jadi kami memutuskan untuk staycation di tempat ini. Apalagi disaat pandemi seperti ini, aku rasa staycation di tengah hutan adalah pilihan yang lebih baik (meskipun tetap lebih baik jika di rumah saja hehehe) karena tempat ini sudah pasti sepi, jadi nggak banyak berinteraksi dengan orang lain.
Reddoorz sendiri menawarkan 3 pilihan room, yaitu
1. Room
Kamar yang berada di dalam villa, 1 kamar berisi 3 kamar, jadi kemungkinan kita berada dalam 1 vila dengan tamu lain. Room ini cocok kalau kita book 2 atau 3 kamar sekaligus, bisa dalam 1 villa yang sama. Dalam 1 villa ini terdapat ruang tengah, dapur, juga teras belakang.
2. Suite
Kamar yang berada dalam 1 villa tersendiri, jadi dalam vila ini hanya ada kamar dan kamar mandi, cocok untuk yang lebih mengutamakan privasi, karna tidak akan bertemu dengan tamu lain.
3. Family Room
Satu villa dengan 2 lantai, lantai bawah untuk ruang santai, seperti menonton TV dan kamar mandi, sedangkan tempat tidurnya di atas, cocok jika memiliki anak yang sudah cukup besar atau lebih dari satu anak.
Aku pilih tipe suite, sepertinya ini tipe yang paling cocok jika membawa bayi, kalaupun bayinya nangis nggak akan mengganggu tamu lain, ruangannya luas dan sepertinya lebih nyaman dan yang paling panting, privasi lebih terjaga.
Untuk reservasinya mudah dan nggak rumit, kami hanya diminta deposit sebesar Rp 100.000, setelah semuanya beres, petugas mengantar kami ke kamar, kamarnya cukup jauh dari front office, jalan kaki sekitar 5-7 menit, posisinya waktu itu hujan, licin, jalan sambil gendong bayi dan pegang payung, pak suami bawa 2 tas besar. Kalau kesini aku saranin jangan bawa koper ya, repot harus angkat koper terus.
Lokasinya cukup tersembunyi, jadi kalau kita hanya mengunjungi mangrove untuk berwisata, kita nggak akan menemukan lokasi villa ini, kita nggak akan tau keberadaan villa ini.
Ternyata disini cukup banyak villa yang tersedia, baik yang di atas tanah (daratan), maupun yang di atas air, tapi kalau pesan via Reddoorz, semuanya yang di atas air ya, kalau mau pesan yang di atas tanah, bisa reservasi langsung ke office-nya.
Family room |
Bagian yang terdepan adalah family room, baru kemudian suite, tapi yang suite ini agak berbelok dari jalan utama, jadi nggak mungkin ada orang lewat di depan villa ini.
Dari jauh bangunan full kayu ini terlihat sangat indah. Di teras terdapat satu meja dan satu pasang kursi untuk bersantai. Di samping kanan kiri vila terdapat semacam selasar untuk bersantai kalau kuat sama nyamuknya, karena di luar ruangan pasti banyak nyamuk, tapi anehnya, suamiku nggak digigitin nyamuk sama sekali loh.
Ruangan dalamnya luas banget guys, meskipun nggak terlalu banyak furnitur, hanya tempat tidur, meja kecil di samping kanan kiri tempat tidur, meja dan kursi di depan TV juga meja panjang lengkap dengan cerminnya.
Jendelanya cukup banyak, cukup menyita waktu kalau mau buka tutup semua jendela hihi, jendela kaca ini dilengkapi dengan kawat nyamuk dan tirai, aman dan nyaman pokoknya.
Untuk kamar mandinya sendiri, luas banget guys, meskipun hanya terdapat toilet duduk, rainy shower dan wastafel. Lantainya menurut aku agak kotor ya, nggak kinclong gitu, mungkin karena faktor air yang berwana kali ya. Air dari shower ataupun wastafel ini ngak bening tapi agak kecoklatan, nggak parah sih dan aku maklum sih, namanya juga di hutan guys, airnya pasti terkontaminasi dengan kondisi tanah atau air tanah di sini.
Air panasnya berfungsi sangat baik, aku pernah punya pengalaman staycation, kalau mandi kan pasti pak suami dulu kan pakai air panas, nah giliran aku mandi, air panasnya tinggal sedikit, sisanya dingin, hiks, nyesek banget ini guys.
Wifi-nya kenceng banget karena setau aku, satu villa satu modem, gile sih ya, gimana nggak kenceng. TVnya pun banyak pilihan channel-nya, mengingat sejak check in sampai malam kondisinya gerimis dan hujan tiada henti, jadi nggak ada pilihan lain selain anteng di kamar aja.
Di ruangan ini terdapat 4 buah lampu di setiap sudut, kondisinya lampu yang menyala hanya 3 tapi yang 2 skarat jadi yang menyala terang hanya 1, itu yang paling dekat dengan tempat tidur. Suamiku laporan ke front office dan katanya stok bohlam lagi habis, OMG, harusnya sebelum tamu check in kan di cek dulu ya kelistrikannya, masalahnya ini ruangannya luas dan gelap karena kayunya berwarna gelap, jadi kalau pencahayaannya kurang rasanya nggak nyaman banget.
Di sini terdapat beberapa kantin dengan menu yang cukup bervariasi, tapi jam buka kantinnya sama dengan tempat wisatanya yaitu pukul 08.00 - 16.00 WIB. Karena kami late chek in, sekitar pukul 16.15 WIB, kantin sudah tutup, pilihannya adalah beli makan via Gofood ataupun beli ke luar (daerah PIK).
Karena pak suami dulu pernah kerja di daerah kapuk, jadi udah sangat familiar dengan daerah di sini, akhirnya pak suami memilih untuk beli makanan di luar, meskipun cukup jauh.
Selama di tinggal pak suami beli makan, aku dan anakku di kamar berdua, posisi hari sudah gelap, gerimis pula, apalagi villa kami benar-benar sendiri, jauh dari villa yang lainnya, pencahayaan minim, seru banget banget pokoknya. Takut ada binatang semacam ular ataupun biawak yang melipir ke villa kami, tapi Puji Tuhan aman banget, nggak ada apapun.
Nah yang paling menyeramkan saat itu adalah jalan dari area parkir ke villa sangat licin karena kondisi hujan seharian dan gelap karena pencahayaan sangat minim, harus bawa senter, minimal banget senter di hp. Benar-benar harus berhati-hati ya, nggak lucu soalnya kalau jatuh ke air yang cukup dalam dan entah ada binatang apa saja di dalamnya.
Nah yang paling menyeramkan saat itu adalah jalan dari area parkir ke villa sangat licin karena kondisi hujan seharian dan gelap karena pencahayaan sangat minim, harus bawa senter, minimal banget senter di hp. Benar-benar harus berhati-hati ya, nggak lucu soalnya kalau jatuh ke air yang cukup dalam dan entah ada binatang apa saja di dalamnya.
Karena ruangan kamu cukup luas, jadi ACnya nggak terlalu dingin, aku set 23°C pas banget untuk suhunya, aku sama sekali nggak kedinginan tapi suami dan anakku pun tetap nyaman. Kalau AC di rumah, udah set 26°C pun aku masih kedinginan, hahhaa.
Paginya, aku bangun pukul 05.00 WIB, aku langsung buka tirai, masih cukup gelap. Puji Tuhan udah nggak hujan. Tepat pukul 07.00 WIB kami mulai keluar dari villa, jalan-jalan ke area wisata mangrove untuk menikmati segarnya udara pagi.
Jadi selama pandemi ini, anak di bawah 6 tahun dan lansia, nggak boleh masuk ke area wisata, tapi tetap boleh menginap, jadi aku jalan-jalan ke area wisata di luar jam buka untuk pengunjung atau jam operasional mereka yaitu pukul 08.00 - 16.00 WIB.
Pukul 08.00 WIB kami sudah harus kembali ke villa. Pak suami ke kantin untuk beli sarapan, ternyata menunya cukup beragam, seperti nasi goreng, mie, bihun, kwetiau, nasi uduk, nasi ayam dsb, ini baru menu satu kantin ya, kalau nggak salah terdapat 3 kantin dengan pilihan menu yang berbeda.
Pak Suami beli kwetiau goreng seharga 20K per porsi, rasanya not bad lah, bisa dimakan sampai habis dan cukup mengeyangkan (maaf lupa nggak kefoto, saking lapernya hehe), nggak repot harus keluar area juga seperti tadi malam hahaha.
Dari pukul 08.00 WIB sampai check out, kami hanya menghabiskan waktu di area villa dan jalan-jalan untuk melihat villa yang lainnya. Selebihnya kami malah nonton film horor guys, pas si kecil tidur, kebetulan di TV banyak pilihan film horornya. Makin berasa sensasinya nonton horor di tengah hutan gitu.
Selama kami staycation di sini, rasanya tenang dan damai, jauh dari hiruk pikuk ibu kota, malah lupa kalau ini masih di Jakarta, rasanya kaya udah di pedalaman aja. Udaranya pun sejuk, meskipun siang nggak sepanas yang dibayangkan karena banyak pepohonan.
Overall kami sangat menikmati staycation kali ini, meskipun cukup kesal dengan lampu ruang yang sangat minim. Selama staycation ini kami sama sekali nggak berjumpa dengan tamu pengunjung lain, meskipun aku beberapa kali melihat pengunjung lain yang sedang jalan ke villanya dari jendela kamarku.
Aku nggak pernah bosan untuk staycation di Reddoorz karna memang harganya terjangkau banget, nggak bikin kantong bolong. Oh iya, aku booked villa ini saat harbolnas 12.12 kemarin, dari harga Rp 295.000 dapat diskon 40% jadi aku cuma membayar Rp 177.000.-
Kurang murah gimana sih, itu sudah termasuk tiket masuk area wisata loh, padahal tiket masuk area wisatanya Rp 35.000 per orang (weekend). Anggaplah untuk bayar tiket masuk Rp 70.000 jadi untuk villanya kami hanya membayar Rp 107.00 doang.
Tambahan:
- Selama staycation nggak ada nyamuk yang masuk ke kamar sama sekali karena aku buka pintu seperlunya aja, selebihnya pintu selalu tertutup dan pastikan semua kawat nyamuk pada jendela pun selalu tertutup
- Di area villa kami sama sekali nggak melihat binatang seperti ular ataupun biawak di daratan atau di jembatan, meskipun beberapa kali melihat biawak kecil di pepohonan di rawa
- Tempat parkir kendaraan cukup aman karena ada atapnya jadi nggak basah kalau hujan dan lokasinya berada di depan front office 24 jam
- Saat check in kita dikenakan biaya 1x parkir dan diberi karcis, jadi selama staycation kita bebas keluar masuk area tanpa dipungut biaya parkir lagi
- Di villa nggak ada pesawat telepon yang terhubung ke front office, jadi kalau ada perlu kita harus datang langsung
- Toileters yang didapat hanya, sikat gigi & odol @ 2 dan 1 buah 2in1 soap & shampoo, kalau kalian berencana keramas atau nggak terbiasa pakai sabun yang jumlahnya minim, aku saranin bawa sabun & sampo sendiri
- Kalau pesan makan via Gofood/Grab, driver hanya boleh mengantar sampai front office, jadi kita harus jalan ke front office
Semoga pandemi ini segera berakhir ya guys, biar kita bisa hidup normal lagi seperti dulu kala sebelum pandemi menyerang, biar bisa bebas travelling dan staycation tanpa rasa takut. Thank you for reading, see you on my next post.