Hal yang Kurindukan Selama Pandemi Covid-19
By Ursula Meta Rosarini - 8:00 am
Sudah hampir 10 bulan kita ada di masa pandemi Covid-19. Wabah Covid-19 memang memaksa kita untuk tetap tinggal dirumah saja. Bahkan wabah Covid-19 mengubah banyak hal dari segala aspek kehidupan. Mulai dari kehidupan pribadi, pekerjaan, sosial, keagamaan dan lain sebagainya.
Tentu saja, nggak ada orang ataupun yang negara yang siap dengan datangnya wabah Covid-19 yang begitu tiba-tiba, tetapi setidaknya kita bisa melakukan banyak hal untuk memutus rantai penyebaran wabah Covid-19.
Selama 10 bulan hidup berdampingan dengan wabah Covid-19, membuat aku merindukan banyak hal, dan aku yakin, sebagian dari kalianpun pasti merindukannya. Apa aja sih?
1. Keluar Rumah Tanpa Masker
Hal kecil ini pasti dirindukan oleh banyak orang, terutama mereka yang memiliki masalah pernafasan dan merasa "tersiksa" jika harus memakai masker kemanapun dalam jangka waktu yang lama.
Kangen banget kan kaluar rumah tanpa masker untuk menghirup udara segar?.
2. Bertemu & berkumpul dengan teman & keluarga
Sejak resmi diumumkannya wabah Covid-19 masuk ke Indonesia, posisinya aku sedang hamil tua, saat itu sudah dihimbau untuk social distancing. Karena sangat peduli dengan keselamatan, aku dan suami sepakat untuk tetap di rumah saja dan nggak menerima tamu sampai saat ini (kecuali keluarga).
Bahkan saat aku melahirkan pun, banyak sekali tentunya teman dan sahabat yang ingin datang ke rumah untuk menengok anggota keluarga kami yang baru, si bayi mungil, tetapi aku dan suami tetap konsisten untuk tidak menerima tamu, dan merekapun kami paksa untuk memahami hal tersebut hahha.
Bahkan saat aku melahirkan pun, banyak sekali tentunya teman dan sahabat yang ingin datang ke rumah untuk menengok anggota keluarga kami yang baru, si bayi mungil, tetapi aku dan suami tetap konsisten untuk tidak menerima tamu, dan merekapun kami paksa untuk memahami hal tersebut hahha.
Paket kado lahiran dari teman, sahabat & keluarga berdatangan setiap harinya, jujur sedih banget sih cuma kadonya aja yang nyampe tapi orangnya nggak, tapi ya mau bagaimana lagi.
Selesai wabah Covid-19, aku langsung open house buat teman, sahabat dan saudara hahahaha, pengen ketemuan atau reunian sama teman2, pasti seru setelah sekian lama nggak ketemu.
3. Liburan
Aku memang bukan travell addict, tapi aku dan suami selalu mengadendakan liburan secara rutin walaupun hanya dekat2 aja, yang penting otak sedikit fresh kan. Sejak awal hamil aku nggak liburan kemanapun karna memang sejak hamil nggak mau terlalu cape kdan pengennya banyak-banyak istirahat.
Sampai sekarang anakku sudah hampir 8 bulan, dia belum pernah kemanapun selain ke Puskesmas untuk vaksin. Bahkan untuk jalan2 di area apartemen pun aku larang, karena memang dimana2 ramai, kebayang kan betapa jenuhnya tinggal di apartemen selama pandemi ini, ngalor ngidul yang dilihat cuma atap dan tembok, oh iya, balkonku viewnya parkiran motor, perumahan mewah samping apartemen dan hiruk pikuk kota jakarta.
Segitu kangennya sama traveling walaupun cuma dekat, aku benar2 nggak sabar menunggu pandemi ini berakhir dan ajak si buah hati melihat indahnya dunia luar.
4. Pergi kemana pun dengan rasa aman dan nyaman
4. Pergi kemana pun dengan rasa aman dan nyaman
Selama pandemi Covid-19 aku benar2 meminimalisir untuk keluar rumah, bahkan kadang sekedar beli garam ke Indomaret di samping lobby aja parno, apalagi tempatnya sempit dan tertutup. Takut banget kalau harus bersentuhan sama orang lain.
Yang lebih parno lagi kala bawa anak ke Puskesmas buat vaksin, memang Puskesmas sudah jauh lebih sepi dibandingakan sebelum pandemi, eh tapi, untuk poli imunisasi nggak pernah ada kata sepi, selalu rame bund, bahkan 1 bayi/anak pengantarnya rata-rata 2 orang. Akhirnya aku cari alternatif pindah ke Puskesmas Kelurahan yang jauh lebih sepi, meskipun aku nggak bisa pakai BPJS.
Yang lebih parno lagi kala bawa anak ke Puskesmas buat vaksin, memang Puskesmas sudah jauh lebih sepi dibandingakan sebelum pandemi, eh tapi, untuk poli imunisasi nggak pernah ada kata sepi, selalu rame bund, bahkan 1 bayi/anak pengantarnya rata-rata 2 orang. Akhirnya aku cari alternatif pindah ke Puskesmas Kelurahan yang jauh lebih sepi, meskipun aku nggak bisa pakai BPJS.
Duh, kangen banget ya bebas pergi kemanapun tanpa parno, was-was dan segala ketakutannya.
5. Beribadah di Gereja
5. Beribadah di Gereja
Well, aku bukan orang yang religius, tapi buat aku, beribadah ke gereja setiap minggu itu bukan lagi sekedar kewajiban, tapi sudah suatu kebutuhan. Selama pandemi Covid-19 tentunya semua tempat ibadah memang ditutup kan, kita diminta untuk beribadah dari rumah. Sampai saat inipun aku masih beribadah secara online dari TVRI.
Meskipun masih harus beribadah di rumah saja, tapi aku tetap yakin, hal ini nggak mengurangi niat dan syukurku selayaknya beribadah di Gereja. Yang lebih kasian lagi anakku, dia belum pernah aku ajak ke gereja sama sekali, padahal seharusnya dia sudah dibaptis, hiks hiks, sabar ya nak.
6. Gajian normal
Singkat cerita, sejak pandemi Covid-19 perusahaan tempat aku berkerja pun kena dampak pandemi Covid-19, semua karyawan kena pemotongan gaji. Setiap karyawan potongannya memang beda2 dan aku kena potong yang menurut aku jumlahnya cukup besar.
Singkat cerita, sejak pandemi Covid-19 perusahaan tempat aku berkerja pun kena dampak pandemi Covid-19, semua karyawan kena pemotongan gaji. Setiap karyawan potongannya memang beda2 dan aku kena potong yang menurut aku jumlahnya cukup besar.
Awalnya aku selalu mengeluh, ngomel dan masih belum bisa berdaptasi dengan kehidupan yang serba berubah ini. Setelah aku tau, diluar sana banyak sekali orang yang kehilangan pekerjaan dan penghasilan, aku mulai berhenti mengeluh.
Dan sampai sekarang aku nggak bisa berhenti bersyukur. Aku dan pak suami masih punya pekerjaan, masih punya penghasilan tetap meskipun jumlahnya berkurang, masih bisa gaji ART dan masih bisa hidup dengan layak seperti biasanya dan yang pasti kami sekeluarga selalu dalam keadaan sehat walafiat.
7. Nonton pertandingan badminton
Sebagai penonton setia pertandingan badminton, rasanya aku sakau, pengen banget nonton live badminton walaupun cuma di layar smartphone atau di TV. Jelas, akupun sangat merindukan jadi penonton di Istora, triak2 sampai suara habis untuk mendukung atlet Indonesia.
Meskipun di benua Eropa sudah mulai menggelar pertandingan badminton tapi banyak negara Asia yang belum mau untuk bergabung dalam pertandingan tersebut, termasuk Indonesia. Aku rasa fans badminton berbeda ya sama fans bola. Sebagian besar fans badminton Indonesia itu malas nonton pertandingan kalau nggak ada atlet Indonesia. Karna fans badminton Indonesia lebih bangga dengan prestasi badminton Indonesia, jadi nggak perlu mengidolakan atlet luar hahaha.
Nah, saking kangennya nonton pertandingan badminton nih, aku sampe tonton ulang pertandingan-pertandingan seru yang sudah pernah aku tonton loh, bahkan pertandingan yang sudah aku saksikan langsung dengan mataku sendiri di Istora hahahaha, faedahnya apa? Ya namanya juga kangen LOL.
Itulah 7 hal terbesar yang selalu aku rindukan. Bagi aku pribadi, aku nggak melulu melihat sisi negatif dari wabah Covid-19 ini, karena banyak sekali hal yang aku syukuri selama 10 bulan terakhir ini, diantaranya lebih banyak menghabiskan waktu dengan keluarga, menjaga kesehatan dan menerapkan pola hidup sehat setiap harinya.
Meskipun teknologi sudah canggih, nggak bisa ngumpul dengan teman bisa videocall rame-rame, meeting online, pesan makanan & belanja online, konsultasi kesehatan online, tapi rasanya kok tetap lebih enak masa2 sebelum pandemi ya hehehe.
Mudah-mudahan wabah Covid-19 ini segera berakhir, perekonomian kembali bangkit, tempat wisata dan lainnya kembali buka dan kita bisa bepergian kemanapun dengan aman dan nyaman.
Kalau kalian, apa sih hal-hal yang kalian rindukan selama pandemi Covid-19 ini guys? Travelling? Kumpul keluarga, teman & sahabat? WFO? Beribadah di tempat ibadah? Nonton bioskop? Olah raga?. Yuk share di kolom komentar. Thank you for reading, see you on my next post.
69 comments
yaa... bila lagi kita nak hidup normal macam dulu kan?? semuanya terbatas skrg gara-gara corona ni
ReplyDeleteiya pastinya
DeleteKoronces ini emang mengubah segalanya kak, kehidupanku juga byk berubah gara2 korona, bahkan penghasilanku nyaris hilang karna u know lah, aku ga bisa kerja selama korona.
ReplyDeleteSemoga pandemi ini segera berakhir dan semuanya kembali pulih, udh gitu aja
sabar ya beb, semoga cepat berakhir amin amin
DeleteDari semua itu, mungkin yang saya rindu adalah gajian normal
ReplyDeleteGajian dari google maupun dari sosiago
Pendemi ini, job menulis turun drastis
Tapi tak apalah ya, yang penting tetap bersyukur
Betul mas Djangkaru, aku juga rindu gajian normal.😂
Delete@Om Kodok: sama om, eh tapi sejak korona ini aku dpt job lebih sedikit tp cuan lebih gede dr thn2 sebelumnya loh hihi
Delete@Mas Agus: toss dulu lah
DeleteMemang beneran kerasa perbedaannya ya mbak selama Corona ini. Drastis banget soalnya. Semua bidang terdampak. Mau liburan jd ga nyaman, naik transportasi umum was-was. Duh kapan hilangnya kamu Covid
ReplyDeleteiya bnr mbak, semoga aja dia cpt hilang dan semua pulih lagi
DeleteKalau sama sih udah mupeng banget main futsal sama tmn2 mbak, biasanya seminggu sekali pasti nongkrong di lat futsal, main ga main ya ngumpul aja buat refreshing, sejak korona ini blas ga pernah
ReplyDeletesabar mas, akupun merasakan kok, kangen nonton badminton wkwkwk
DeleteYaa memang selama covid melanda banyak aktifitas yang tertunda hingga batas waktu yang belum bisa dipastikan..😊😊
ReplyDeleteHingga membuat kita sering merasa jenuh karena hanya bisa menghibur diri dirumah yang penuh dengan batasan tentunya.😊😊
Yaa sayapun berharap Covid segera berlalu di pengunjung akhir tahun 2020 sehingga kita bisa memulai semuanya dengan yang baru di era 2021 nanti..😊
amin amin, semoga akhir tahun ini akhir corona juga ya mas, 2021 pulih semua
DeleteDari sejak awal kemunculan produk ini aku langsung coba say, sampe sekarang aku masih pakai lotionnya, enak banget aromanya dan ga lengket. kalau buat bepergian aku pindahin ke jar kecil sih hahaha
ReplyDeletee monmaap ini lg bahas lotion apaan ya beb? kenapa jadi lotion sih, kamu yg gagal fokus apa aku yg gagal paham apa gimana sih
DeleteBenar sekali, banyak yang kangen dengan keadaan normal lagi. Kangen keluar rumah tanpa masker dan kumpul bareng teman-teman di warung kopi atau kafe.
ReplyDeleteAku juga tidak terlalu suka jalan-jalan sih, jadinya tidak terlalu kangen. Tapi yang kangen itu terima gaji lagi karena kemarin kena PHK gara-gara korona.😂
wah, turut prihatin ya mas, semoga corona ini segera berlalu dan semua kembali membaik
DeleteYang kukangeni saat situasi normal kayak dulu lagi cukup banyak.
ReplyDeleteSalah satunya ngga pakai acara was-was dan super hati-hati di lokasi wisata.
Gegara cororo, eh# corona jadi sibuk bentar-bentar pakai hand sanitizer ..., lama-lama kulit tanganku bisa kering keriput nih.
hahahaha, sama mas, akupun kemana2 bawa hand sanitizer, dimana2 pake, mana aku ga suka lengketnya
DeleteSamaaaaa, Mbak Meeeet. Aku juga kangen banget bisa bebas kemana pun tanpa masker. Pengen juga jalan-jalan. Pengen kumpul keluarga dan temen-temen. Pengen keluar jajan ke tempat-tempat yang aku sukaaaaaa. T^T
ReplyDeleteMudah-mudahan corona cepet kelar ya, Mbaaaak. Udah hampir 10 bulan. Udah lama banget iniiiiii... T^T
amin amin, semoga cepat berlalu ya rum
DeleteAku rindunya bisa pulang ke rumah tanpa was-was, itu aja heheheeheh. Selebihnya kalau libura udah gak kupikir, sementara gaji pas pandemi sampe sekarang tetap aman (mungkin salah satu yang beruntung karena tidak ada pemotongan gaji).
ReplyDeletewah beruntungnya mas hehehee
Deletemetaaaaa..ku ngliat foto yang depan katedral jadi kangen jalan jalan ke pasar baru hihihi
ReplyDeleteah iya ya...ga kerasa dan ga diduga udah hampir setahun ternyata kita berdampingan ama corona ya huhu..uda mau tutup buku desember loh hiks
dan yapppss..mau kemanapun jadi ga tenang..jadi pewe ndekem di rumah aw koyo kucing walau sesekali metu juga its okay hihi, asal taat protokol yes
etapi buat kita yang masih punya bayi ancen mending neng umah wae si..kecuali sik kerjo koyo dirimu sayy ..smangattt
aku juga kangen pasar baru dan pasar2 yg lainnya juga mbul hahahaha
Deleteaku bner2 di rumah mulu mbul sama si bayi, ga brani bawa si bayi keluar rumah, parno banget mbuk
ku juga merindukan semua itu mbaa.. rindu bebas keluar rumah tanpa rasa was-was..
ReplyDeletesedih banget pandemi gak selesai-selesai.. mudah2an 2021 korona benar-benar pergi dari muka bumi ini ya mbaa.. Amiinn..
amin amin amin
DeletePas ada kata gajian normal, disitu daku langsung melek 😜😁.
ReplyDeleteMemang banyak yang dirindukan ya kak, apalagi bisa bepergian alias traveling dan beribadah dengan tenang. Semoga pandemi lekas berakhir ya, aamiin
amin amin amin
DeletePaling berasa banget yang nomor 1, pergi liburan dan ke gereja 😂
ReplyDeleteBenar-benar aku rindu semuanya! Bisa jalan-jalan dengan nyaman tanpa masker kemana aja, aku rindu sekali huhuhuhu.
Semoga pandemi ini bisa segera berlalu ya, Kak 🙏🏻🙏🏻
amin amin amin
DeleteAku kangeeeeeen berat Ama traveling :(. Itu yang paling aku rinduin sih. Tapi okelaaaah, studinya skr ini masih bisa domestik walopun aku LBH milih naik mobil drpd pesawat.
ReplyDeleteTrus yg aku kangenin bisa ketemu Ama adik2 dan ortu di Medan :). Ntah kapan itu bisa ketemu. Walopun pandemi ini memang ga semuanya negatif, adalah hal2 positif yg aku rasain juga. Setidaknya jd LBH aware Ama kebersihan diri, rajin cuci tangan tiap saat, rutin konsumsi vitamin, buah dan sayur :). Dan setidaknya investasiku trutama kayak saham dan LM melambung tinggi :D. Saham sempet jatuh, tapi pada saat jatuh itu waktunya beli banyak, dan skr cuan gede.
Makanya aku bilang, ga semua negatif memang, tapi tetep aja aku pgn bisa kembali kayak dulu :)
tp mbak fanny kan masih bisa bolak balik solo atau joga on road mbak, bisa staycation dimana2 kan wkwkwk
Deletebuat yg jiwa bisnisnya kenceng kaya mbak fanny emang keren ya, cuan nambah mulu disaat pandemi gini, mantul pokoknya
Yaa rindu sekali semasa sebelum covid. Bisa jalan-jalan dengan aman, keluar tanpa ada rasa khawatir, berkumpul bersama teman-teman, dan keluar rumah tanpa masker. semoga segera berakhir yaa mba
ReplyDeleteamin amin amin
DeleteKita bagai burung dalam sangkar ya mbak. Udah sebel dan bosan banget nih. Tapi tentu masih sangat bersyukur kita diberi rezeki dan kenikmatan alhamdulillaah. Kangen ke mana2 menghirup udara tanpa masker, itu yg utama :D
ReplyDeleteiya bnr2 banget mbak nurul, aku ga pernah keluar sangkar kecuali ke kantor doang hiks hiks, beli garam di indomaret samping lobby aja parno
DeleteKurindu mamak dikampuk kak, mau mudik via darat ga sanggup, naik pesawat rempong, aku juga takut bgt ke t4 ramai gitu, thn kmrn aku ga mudik, thn ini ga mdik lagi, huahuahua, kapan coronce ini berakhir
ReplyDeletesabar beb sabar, semoga akhir tahun ini berakhir amin amin
DeleteSaya juga kangen gajian normal nih mbak, sejak pandemi ga pernah lembur gaji pas2an, padahal sebelum pandemi lemburannya bisa berkali2 lipat dr gaji, bisa lah hidup mewah ala2 perjaka hahaha
ReplyDeletehahaha, turut prihatin ya mas, disuruh hemat itu artinya wkwkwk
DeleteAku kangen ngemol kak, biasanya kan tiap minggu aku ngemol, nonton ato karokean, eh makan itu wajib tp shoping ga wajib.
ReplyDeleteWalaupun mol udah buka tapi aku belum berani, apalagi indoor gitu, masih parno aja, bnr2 mau tahan sampe si mbak koro ini dinyatakan musnah
sabar beb, akupun ga pernah ngemol kok, ngeri,
DeleteTerwakili kali aku meta sama isi postinganmu, soalnya banyak hal yang gak bisa dilakukan gara gara si corona. Entah kapanlah bisa hidup normal kek dulu lagi.
ReplyDeleteYang paling aku kangen sih bisa makan diwarteg atau makan diemperan jalan gitu soalnya murah dan enak. Tapi kasiannya banyak pedagang yg harus gulung tikar semenjak gak ada yang berani makan diluar lagi hiks..hiks...
aku juga kangen makan diluar kak, selama koronces ini aku sekali doang makan diluar, itupun cari t4 yg sepi gitu
DeleteHua hua hua, tahan 2020 ini dilalui dengan rasa takut, cemas, khawatir juga kak, saking berkurangnya aktivitas sampe2 ga berasa banget udah di penghujung tahun. Bener2 ngabisin setahun dirumah aja soalnya sejak pandemi ini aku full WFH hiks hiks, ambyar semua jadwal tugas dari kantor buat keliling asia tenggara hiks, sedihnya maksimal.
ReplyDeletewaahh, semoga nanti bisa terealisasi di 2021 ya beb.
DeleteAku juga kangen meett up, silaturahmi, liburan bahkan sampai kangen momen nunggu bus lho 😅 udah lama ga ke Jakarta. Semoga tahun depan pandemi mulai bosan di negeri ini yaa
ReplyDeletesama kaya kita bosan sama dia (korona) ya mbak, amin
Deleteaamiin, Mbak.. semoga pandemi segera berakhir ya, biar perekonomian bisa kembali seperti semula, huhu
ReplyDeleteyang paling ku kangenin ya jalan2 bareng doi, naik kereta, gendong ransel, kemana2 nggak pengap pake masker, dah lah kenapa jd curhat dan melow ini, hhh
asyik asyik, kenalin dong doinya *eh
DeleteYang betul-betul dikangenin itu bisa bebas pergi ke mana saja dengan aman dan nyaman.
ReplyDeletebener banget
Deletebener sih mbak, sekarang ibadah menjadi suatu kebutuhan sih. aku jujur juga awalnya bukan religius banget, tapi satu-satunya cara biar bertahan di kondisi sekarang sih mendekatkan diri sama Tuhan ya
ReplyDeletebener kan kan hihihi, skrg harus rajin2 mendekatkan diri ke Tuhan ya, byk yg udah dipanggil soalnya hiks hiks
Deletememang pandemi covid ini berdampak besar ya kak.
ReplyDeletetapi sejujurnya, aku bersyukur karena covid. banyak banget hal hal yang bisa aku petik dari pandemi ini. aku yang awalnya tinggal di asrama kampus akhirnya balik ke rumah. terus sejak covid jadi rajin ngeblog. sebelum covid aku breakout parah, tapi sekarang alhamdulillah udah ngurang banget karena banyak denger saran dari ibu pas pulang kampung. sejak covid ini aku juga jadi banyak merenung, aku ini gimana, apa yang membuat hatiku berat, kenapa aku dulu begini, malah jadi banyaaaak banget pelajaran yang aku petik selama covid. aku banyak bersyukur sih kak. kalau bukan karena covid, mungkin aku nggak ada di blog kak met untuk nulis komen ini. karena mungkin aku lagi stress di tanah rantau mengahdapi wajahku yang breakout nggak sembuh sembuh
Wahh ternyata banyak hikmahnya juga covid ini ya far, hebat banget ya kamu, bisa ambil hikmah dari situasi ini, keren farah.
DeleteMantaps kak
ReplyDeleteterima kasih
DeleteKalo aku rindu ama kehidupan yang normal, dimana semua kegiatan sehari-hari bisa berjalan seperti biasanya.
ReplyDeletesamaaa akupun
DeletePoin ke 4 yang aku pengin, sampai akhir tahun tapi tetap seperti ini :( entah lah.. Kasus covid di kampung ku makin kesini makin naik lagi
ReplyDeletehahaha, skrg kemana2 rasanya was2 ya
DeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteBeruntungnya mba masih punya gajian normal, korona saat ini memang bikin miris karen sudah mau ganti tahun masih tetep aja gak berubah, mudah2an tahun depan keadaan kembali seperti dulu ya
ReplyDeleteIya mba, bersyukur banget. Semoga pandemi segera berakhir
Deletesamalah kita.... �������� saya rindu jalan-jalan, naik flight. tengok negara orang. buat itinerary. waahhhh esok kami bakal masuk semi lockdown untuk kali kedua waaaaaaaaaaaaaaaaaa
ReplyDeleteSemoga pandemi segera berakhir ya kak, miss you
Delete