Selama pandemi Covid-19, aku memang memilih untuk selalu di rumah saja, alasannya singkat, aku punya bayi, aku mau menjaga diriku sendiri dan tentu anakku dari virus corona yang selama ini menghantui kita. Meskipun sekali pernah ke Makam Kehormatan Belanda di Ancol.
10 bulan di rumah saja dan nggak terima tamu sama sekali (kecuali orang tua dan adik), setiap hari hanya bolak balik ke kantor - rumah yang jaraknya hanya 4 KM. Ternyata aku dan suamiku berada di titik jenuh maksimal. Iya, kami butuh sedikit refreshing.
Karena masih takut untuk bepergian ke tempat wisata yang saat ini sudah ramai, akhirnya aku dan suami sepakat untuk staycation. Nah kami memilih untuk staycation di Reddoorz Plus Kwitang 2, kenapa harus di Reddoorz, karena ini low budget staycation, udah gitu aja hahaha.
Ini kali kedua aku staycation di Reddoorz, dulu di Gunung Sahari, Neo Hotel lebih tepatnya, tapi maaf aku lupa belum review soalnya waktu itu bener-bener nggak eksplore hotel sama sekali, apalagi aku dapat kamarnya yang dekat receptionist, cuma numpang tidur doang di sana hehehe.
10 bulan di rumah saja dan nggak terima tamu sama sekali (kecuali orang tua dan adik), setiap hari hanya bolak balik ke kantor - rumah yang jaraknya hanya 4 KM. Ternyata aku dan suamiku berada di titik jenuh maksimal. Iya, kami butuh sedikit refreshing.
Karena masih takut untuk bepergian ke tempat wisata yang saat ini sudah ramai, akhirnya aku dan suami sepakat untuk staycation. Nah kami memilih untuk staycation di Reddoorz Plus Kwitang 2, kenapa harus di Reddoorz, karena ini low budget staycation, udah gitu aja hahaha.
Ini kali kedua aku staycation di Reddoorz, dulu di Gunung Sahari, Neo Hotel lebih tepatnya, tapi maaf aku lupa belum review soalnya waktu itu bener-bener nggak eksplore hotel sama sekali, apalagi aku dapat kamarnya yang dekat receptionist, cuma numpang tidur doang di sana hehehe.
Aku memilih Reddoorz Plus Kwitang 2 karena pak suami memang lebih suka staycation di homestay / guest house dari pada di hotel, biar feel like home katanya. Ya sudah, aku pun mencari lokasi yang tidak terlalu jauh dari tempat tinggalku.
Reddoorz Plus Kwitang 2 ini terletak di gang, cukup jauh dari jalan raya. Untuk kategori homestay, rumah ini terbilang cukup besar, terdiri dari 3 lantai, halaman yang difungsikan sebagai tempat parkir. Untuk ruangan receptionistnya sendiri tidak terlalu luas, tetapi cukup cantik dengan tatanan hiasan dan satu buat sofa yang tertata rapi.
Aku mendapat kamar di lantai 2, aku pikir ruangan kamarnya cukup luas, ternyata, sempit guys, kalau untuk sendiri nggak masalah, tapi kalau bertiga, hadeh, tapi ya sudah lah, toh anakku juga cuma di tempat tidur karna belum bisa jalan hihihi.
Padahal sih sebenernya ada kamar yang lebih luas, tapi postitif thinking aja mungkin penuh semua kamar yang luas, atau mungkin karena aku pesan via Reddoorz, jadi mungkin aja kamar yang luas itu untuk tamu yang langsung pesan ke homestay-nya kali ya. Soalnya di website-nya Reddoorz sendiri nggak ada pilihan jenis ruangan, hanya room dan twin room. Aku lihat di properti lainnya ada pilihan standard room, suite room, family room ataupun twin room gitu.
Desain ruangan kamar cukup cantik dan elegan menurutku, furniturnya lengkap seperti lemari 3 pintu, rak disamping lemari, meja rias juga meja kecil di samping tempat tidur, terlalu banyak furnitur menurutku mengingat ruanganya cukup sempit. Kamarnya bersih, tempat tidurnya pun bersih. Untuk lemari dan rak-rak yang lainnya nggak aku buka sama sekali.
Untuk kamar mandipun bersih dan cukup luas. Di kamar mandi terdapat rainy shower dan hand shower, toilet & wastafel juga satu buah lemari rak dan gantungan untuk handuk. Pencahayaan di kamar mandi cukup baik juga sirkulasi udaranya sangat baik, langsung ke luar gitu. Toileters seperti sabun, sampo, sikat gigi, tusuk gigi, pasta gigi, tisu gulung dan kresek tersedia semua.
Dua hal yang membuat aku cukup shock, handuknya cuma 1, hello ini kan kamar standard double untuk 2 tamu, bukan kamar single, kenapa cuma dikasih handuk satu, OMG pelit amat, dan anehnya lagi, aku cuma ngomel doang tapi nggak minta tambahan handuk hahaha.
Satunya lagi, selimutnya tipis guys, dingin banget waktu malam, soalnya di rumah kebiasaan pakai selimut tebal karena memang aku nggak tahan dingin kalau tidur, beda sama suami dan bayiku yang nggak betah pakai selimut, padahal ACnya sedingin itu. Tapi untung aja aku bawa selimut cadangan buat si bayi, jadi selimut hotel bisa aku pakai sendiri hehe.
Cukup disayangkan, kamarku berada di dalam, jadi jendelanya nggak mengadap ke luar gedung gitu, melainkan masih di dalam gedung, jadi aku nggak pernah buka jendela atau tirainya karna ya percuma tetap gelap dan yang dilihat cuma tangga menuju lantai 3.
Cukup disayangkan, kamarku berada di dalam, jadi jendelanya nggak mengadap ke luar gedung gitu, melainkan masih di dalam gedung, jadi aku nggak pernah buka jendela atau tirainya karna ya percuma tetap gelap dan yang dilihat cuma tangga menuju lantai 3.
Di setiap balkon terdapat meja dan kursi untuk santai, lengkap dengan dispenser dengan air panas dan dingin, ini membantu banget buat aku yang sering bikin susu dan makanan instan buat bayiku, kalau nggak ada dispenser ini, pasti suamiku harus bolak-balik keluar buat beli air panas. Setiap sudut ruangan terjaga kerbersihannya. Oh iya, homestay ini memiliki ± 18 kamar.
Jalan-jalan sampai ke atas ternyata terdapat rooftop yang sangat bagus di lantai 4, meskipun nggak terlalu luas tapi sangat nyaman untuk sekedar bersantai. Hamparan kerikil yang ditata cantik, 3 pasang meja kursi dan tanaman di pinggir tembok menambah keindahan dari rooftop ini, iya memang agak disayangkan ada kipas AC juga ya hahaha. Terdapat pula mini pantry dan 2 buah toilet di tempat ini juga beberapa ruangan yang tertutup yang sepertinya adalah kamar untuk penjaga homestay ini.
Melihat ada sebuah tangga, kamipun penasaran apa yang ada di atas dan ternyata, mini rooftop pula di lantai 5. Terdapat sebuah bangunan rumah kaca di lantai ini dan setelah kami lihat lebih dekat ternyata rumah kaca tersebut dipergunakan untuk menjemur sprei, sarung bantal, handuk dan selimut guys, hihi unik banget, tempat jemuran aja instagramable banget.
Untuk wifinya kenceng banget, bahkan sampai ke rooftop pun masih kenceng, aku pernah punya pengalaman nginep di hotel yang wifinya ampun-ampun lambatnya, sampe ujung-ujungnya aku tetap pakai paket data.
Staf di sini cukup ramah, dan kerjanya juga cepat, pelayananya cukup memuaskan, meskipun nih meskipun ada beberapa staf yang nggak pakai masker huhuhu, padahal kan mereka berinteraksi sama orang lain ya, harusnya menerapkan protokal kesehatan dengan baik.
Staf di sini cukup ramah, dan kerjanya juga cepat, pelayananya cukup memuaskan, meskipun nih meskipun ada beberapa staf yang nggak pakai masker huhuhu, padahal kan mereka berinteraksi sama orang lain ya, harusnya menerapkan protokal kesehatan dengan baik.
Berutungnya saat kami staycation, homestay ini memang banyak tamu yang menginap tapi mereka lebih sering di kamar aja, nggak ada yang jalan-jalan ke rooftop seperti kami yang kesana kemari hahaha, jadi kami lebih bebas eksplore tempat, walaupun sangat disayangkan guys, selama kami staycation cuaca kurang mendukung, lebih sering gerimis dan hujan jadi nggak bisa banyak2 eksplore foto di rooftop.
Saat pemesanan tempat aku lihat sarapan yang tersedia adalah nasi kotak seharga Rp 70.000 untuk 2 tamu, jadi aku nggak ambil paket sarapan, mending beli via Gofood, bisa bebas pilih menu, bisa makan di kamar ataupun di balkon kalau pas lagi sepi.
Saat pemesanan tempat aku lihat sarapan yang tersedia adalah nasi kotak seharga Rp 70.000 untuk 2 tamu, jadi aku nggak ambil paket sarapan, mending beli via Gofood, bisa bebas pilih menu, bisa makan di kamar ataupun di balkon kalau pas lagi sepi.
Terlepas dari kekurangannya, overall aku dan suami puas banget bisa staycation satu malam di sini, otak rasanya lebih fresh walaupun hanya pindah tempat tidur hahaha. Dan untuk staycation senyaman ini biayanya hanya Rp 280.639.- Itu nggak pakai promo sama sekali ya, kalau pakai promo bisa lebih murah lagi karena Reddoorz memang sering ngasih promo.
Reddoorz ini cocok banget untuk para backpacker ataupun yang membutuhkan penginapan dengan harga terjangkau karna memang properti Reddoorz itu terjangkau semua guys.
Bulan depan rencanya aku mau staycation di Reddoorz lagi, kebetulan kemarin dapat harga promo waktu harbolnas 12.12 hihihi, bukan di homestay melainkan vila di tengah hutan. Hah? Doakan nggak ada halangan dan cuacanya bagus ya, deg deg ser juga kalau ujan terus hihihi.
Bulan depan rencanya aku mau staycation di Reddoorz lagi, kebetulan kemarin dapat harga promo waktu harbolnas 12.12 hihihi, bukan di homestay melainkan vila di tengah hutan. Hah? Doakan nggak ada halangan dan cuacanya bagus ya, deg deg ser juga kalau ujan terus hihihi.