2019

Sejak munculnya sheet mask, inovasi model paling praktis dari semua jenis masker wajah, akupun sebenarnya langsung jatuh cinta dengan masker model ini, namun bukan berarti aku nggak mau pakai masker bubuk atupun cair ya.

Sheet mask yang mau aku review kali ini yaitu sheet mask dari Naruko. Naruko adalah sebuat brand skincare terkenal dari Taiwan yang masuk ke Indonesia dibawah naungan PT Fortius Distributions Indonesia.

Naruko memiliki 3 varian sheet mask yaitu Rose & Botanic AHA Aqua Cubix Hydrating Mask (Pink), Taiwan Magnolia Brightening & Firming Mask (White) and Tea Tree Shine Control & Blemish Clear Mask (Green). Nah, karena kulit wajahku super duper berminyak jadi aku coba Tea Tree Shine Control & Blemish Clear Mask. Penasaran kan? Keep scrooling down!

"Tea Tree Shine Control & Blemish Clear Mask, merupakan produk yang telah teruji secara Dermatologi dan berfungsi untuk mencegah jerawat, menyeimbangkan kadar minyak diwajah, membersihkan jerawat mengencangkan pori dan menghidrasi kulit agar tetap lembut".

Masker ini cocok untuk semua jenis kulit namun lebih direkomendasikan untuk kulit berminyak dan berjerawat.

Fungsi dari Tea Tree Shine Control & Blemish Clear Mask ini adalah:

Ingredients

Purified Water (Aqua), Butylene Glycol, Ethyl Alcohol, Hamamelis Virginiana Extract, Phytoferulin, Tranexamic Add, Xanthan Gum, 2-Phenoxyethanol, Sodium Citrate, Chlorphenesin, Salicylic Acid, PEG-40 Hydrogenated Castor Oil, Serenoa Serrulate Fruit Extract, Lens Esculenta (Lentil) Seed Extract, Enantia Chlorantha Bark Extract, Sodium Hyaluronate, Piroctone Olamine, Kalanchoe Spathulata Extract*, Glycyrrhiza Glabra (Licorice) Root Extract*, Scutellaria Alpina Flower/Leaf/Stem Extract*, Peucedanum Ostruthium Leaf Extract*, Ginkgo Biloba Leaf Extract*, Artemisia Umbelliformis Extract*, Leontopodium Alpinum Extract*, Epilobium Fleischeri Extract*, Calendula Officinalis Flower Extract*, Chamomilla Recutita (Matricaria) Flower Extract*, Camellia Sinensis Leaf Extract*, Essential Oils of Tea Tree (Melaleuca Altemifolia), Orange (Citrus Nobilis), Spearmint (Mentha Viridis), Lemon (Citrus Limonum), Lime (Citrus Aurantifolia), Peppermint (Mentha Piperita), Grapefruit (Citrus Paradise), Niaouli (Melaleuca Viridiflora).


Kemasan

Cara Pemakaian

Perhatian : Segera gunakan produk setelah dilepas dari kemasan. Tidak perlu khawatir akan perubahan pada warna dan bau produk yang mungkin terjadi akibat kandungan ekstra herbal. Hindari menempelkan masker pada area mata dan bibir. Segera bilas dengan air apabila terjadi kontak dengan area mata. Apabila menyebabkan luka atau alergi, segera hentikan penggunaan dan hubungi dokter. Produk tidak untuk dikonsumsi,selalu jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Hasil Pemakaian

Ternyata masker ini essencenya melimpah, banyak sekali, bisa di tap tap ke wajah berkali-kali saat sedang aplikasi masker, sayang kan kalau dibuang begitu saja hehehe.

Saat aplikasi masker rasanya dingin dan segar banget, nyaman pokoknya, apalagi aku biasanya maskeran sore hari saat udara masih terasa cukup panas. Setelah 10 menitpun rasanya masih dingin karena maskernya masih basah.

Setelah aplikasi masker ini wajah terasa segar dan lembab, lebih halus dan minyak di wajah rasanya berkurang banget. Ah, aku jatuh cinta banget sama masker ini. 

Kesimpulan

Overall, aku suka banget sama Naruko Tea Tree Shine Control & Blemish Clear Mask dan tentunya aku mau repurchase. This is one of the best sheet mask I have ever known. Gimana kalian udah pernah pakai produknya Naruko belum girls? Yuk share di kolom komentar. Thank you for reading, see you on my next post.

More Info :

Website

Instagram

20 Juni 2019

Hy guys, how are you?

Welcome back to my blog!

Sukses dengan uji coba publik MRT Jakarta pada bulan Maret yang lalu, bulan ini Jakarta kembali memiliki transportasi umum berbasis kereta yaitu Light Rail Transit atau LRT rute Kelapa Gading - Rawamangun. Uji coba LRT ini berlangsung selama 11 hari, terhitung dari tanggal 11 -21 Juni 2019.

Aku sudah menunggu LRT ini dari sejak mulai pembangunan, karena saat itu aku masih kos di Kelapa Gading dan ada stasiun yang dibangun di dekat kos. Awal tahun 2018, kabar burung beredar, LRT rampung sebelum ASIAN Games 2018 dimulai. Betapa senangnya aku saat itu, karena aku bisa memanfaatkan LRT untuk ke Mall Kelapa Gading ataupun Mall Arion. Tapi sayangnya, tidak demikian adanya. Sampai akhir bulan Desember 2018 aku meninggal kos dan pindah ke rumah baruku di Bekasi, LRT ini belum juga beroprasi. Ya sudahlah.

Sampai sekarang juga masih bekerja di daerah Kelapa Gading, jadi nggak mungkin dong aku melewatkan kesempatan uji coba publik LRT ini begitu saja. Akupun ikut merasakan euforianya bersama suamiku tanggal 18 Juni 2019 yang lalu. Sepulang kerja kami langsung menuju stasiun Velodrome yang letaknya tepat di samping GOR Rawamangun Velodrome atau di sebarang mall Arion.

Kami menukarkan e-ticket dengan kartu untuk masuk ke area stasiun. Secara keseluruhan, stasiun dan keretanya mirip dengan MRT, perbedaannya bisa dilihat pada gambar di bawah ini.

Tanpa menunggu lama, kereta pun tiba. Karena hari kerja, aku pikir akan sepi, ternyata aku salah guys, keretanya penuh padat dan mendadak mood untuk foto-foto langsung hilang haha. Sebagian orang memang ingin merasakan LRT untuk pertama kalinya, sebagian lagi memanfaatkannya untuk pulang kerja atau bepergian, lumayan kan gratis, nggak perlu naik angkot ataupun pesan ojek online. Setelah sampai di stasiun tujuan akhir, Boulevard Utara, kami balik lagi ke stasiun Velodrome, haha tujuannya memang cuma mau nyobain LRT guys.

Meskipun jarak tempuhnya masih terbilang pendek namun semoga dengan kehadiran LRT yang ramah lingkungan ini akan mengurangi kemacetan dan membuat masyarakat beralih ke transportasi umum.

Gimana guys, kalian penasaran nggak mau nyobain LRT juga? Thank you for reading, see you on my next post.

15 Juni 2019

Hy guys, how are you?

Welcome to my blog!

Selain terkenal dengan tempat wisatanya yang hits, Jogja juga terkenal dengan wisata kuliner yang teramat sayang kalau dilewatkan begitu saja. Apalagi aku lebih puas makan di Jogja dari pada di Jakarta, selain rasanya lebih enak, harganyapun jauh lebih ramah di dompet.

Meskipun cukup terkenal memiliki kafe mewah, tapi karena suami penggemar barang antik (baca: barang-barang jadul), akhirnya aku mengajak suamiku mampir kesebuah kafe yang penuh dengan koleksi barang-barang era tahun 80an. Jadilah aku mampir ke Kafe 80's Bocor Alus.

Meskipun nggak di tepi jalan raya, namun lokasi kafe ini cukup mudah ditemui, apalagi sekarang jamannya google map yang memudahkan kita mencari lokasi tempat yang kita tuju.




Sebelum turun dari kendaraan, udah terpampang nyata koleksi barang antik era tahun 80an. Rasanya udah nggak sabar mau foto-foto di dalam, loh Meta mau makan atau mau foto-foto sih?!

Adalah Bayu Arta Setiawan pemilik dari kafe ini yang merupakan kolektor barang klasik khas tahun 80an yang kemudian memiliki warehouse dan pada tahun 2017 mengembangkan bisnisnya ke dunia kuliner dengan membuka Kafe 80's Bocor Alus ini.

Kafe ini memiliki beberapa pintu masuk (di depan dan di samping) dan letak kasirnya berada di tengah. Meja dan kursi tertata rapi, mulai dari untuk dua orang sampai untuk beramai-ramai pun bisa. feels like home aja. Kafe ini terdiri dari 3 bangunan utama berbentuk joglo yang berjejer, dari satu joglo ke joglo yang lainnya nggak jauh kok, tapi kalau ujan ya keujanan karena nggak ada koridor penghubungnya. 

Aku sampai di tempat ini sekitar pukul 15.30 WIB, sengaja datangnya pas bukan jam makan, biar nggak ramai. Ternyata memang benar nggak ramai, jadi bisa foto-foto sepuasnya.





Konsep dari kafe ini cukup baik, meskipun terdapat 3 buah rumah joglo namun ada juga outdoor area yang memungkinkan pengunjung lebih menikmati udara bebas yang lebih segar.

Jika kalian adalah penggemar barang-barang antik seperti suamiku, tentunya mata kalian akan dimanjakan dengan koleksi lebih dari 1.000 barang antik khas era 80an yang terpajang di kafe ini. Apalagi banyak tempampang quotes unik yang super kece. Setiap sudut di kafe ini nggak lepas dari kesan vintage yang super instagramable, benar-benar kafe rasa museum & studio foto. Karena mengusung tema 80an, kafe ini nggak menyediakan wi-fi dan ruang ber-AC.




Untuk aku pribadi, nggak ada yang asing dengan barang koleksi yang ada di kafe ini, mungkin karena aku lahir di era 90an kali ya, apalagi dulu aku tinggalnya di kampung (baca : pelosok) jadi masih melekat di ingatanku akan benda-benda antik itu.

Kafe ini seolah menjadi mesin waktu yang mengajakku kembali ke jaman aku saat masih berusia dua atau tiga tahunan. Masa-masa dimana belum ada smartphone dan teknologi belum secanggih sekarang. Masa dimana aku sibuk menghabiskan waktu untuk bermain dengan teman-temanku di halaman rumah atau bahkan di kebun tetangga hahaha. Nggak perlu berlama-lama nostalgianya, kita lanjutnya cerita di kafe ini.

Mungkin karena saking banyaknya barang yang terpasang, baik di lantai, meja, dinding bahkan di atap, menyebabkan beberapa sudut di kafe ini seperti gudang. Apalagi karena bentuk rumahnya joglo yang nggak tertutup jadi debupun cukup banyak, meskipun nggak terlalu banyak kendaraan yang lewat.





Jangan berharap bisa menyantap Sushi ataupun Ramen di kafe ini, ini kafe nostalgia, menu yang ditawarkan adalah masakan rumahan dengan harga yang nggak berat di dompet.

Menu
Makanan Berat : Pecel Lele, Ayam, Ikan Nila, Gurameh, Udang, Nasi Goreng, dll
Snack              : Mendoan, Pisang Goreng, Kentang Goreng, Union Ring, dll 
Minuman         : Aneka Jus, Es Teh, Wedang Jahe, Es Buah, Est Teler, Kopi, dll




Kami menghabiskan sekitar Rp 87.00 untuk menu yang kami pesan yaitu Nila Bakar, Udang Krispi, Sambal Bawang, Union Ring, Jus Nangka, Es Jahe Serai Susu dan Air Es. Rasanya ada di kategori standar saja but not bad. Porsinya juga nggak terlalu besar, cukup untuk aku yang makannya nggak banyak hahaha.




Detail Kafe
Nama        : Kafe 80's Bocor Alus
Jam Buka  : Buka setiap hari mulai pukul 10.00 - 23.00.WIB
Instagram : @kafe80bocoralus
Alamat      : Jl Parangtritis KM 5.5, Tarudan, Bangunharjo, Bantul, Yogyakarta


Fasilitas:

1. Parkir mobil dan motor
2. Toilet
3. Mushola
4. Tempat yang unik dan instagramable
5. Furniturenya bisa diperjual-belikan

Kurang lebih 90 menit di kafe ini dan akupun puas eksplore foto, sayang banget hasil fotonya banyak yang blur (hiks), jadi posting foto seadanya aja. Selama di kafe ini kami bahkan lupa sama yang namanya smartphone, kami terlalu menikmati tempat ini. Hanya kamera yang ada di tangan kami untuk mengabadikan tempat ini.

Bagi kids jaman old seperti kami, tempat ini sungguh seperti mesin waktu untuk bernostalgia, namun bagi kids jaman now, tempat ini bisa kalian kunjungi untuk menambah koleksi foto di spot yang instagramable.

Kalau ke Jogja, jangan lupa mampir ke Kafe 80's Bocor Alus ya guys! Thank you for reading, see you on my next post.

10 Juni 2019

Meskipun sering icip-icip berbagai macam facial wash tapi sejujurnya belum ada facial wash yang aku repurchase selain Wardah Lightening Creamy Foam, aku memang secinta itu sama facial wash yang murah meriah itu. Nah karena suami pakai Wardah C - Defense Energizing Creamy Wash yang merupakan adik seperguruan facial washku, karena masih satu brand dan tipe kulit wajahku dan suami sama-sama berminyak, jadinya aku kepo coba-coba facial wash suami.

Walapun jenis kulit wajah kami sama dan akupun cocok pakai salah satu produknya Wardah, apakah Wardah C - Defense Energizing Creamy Wash ini juga cocok untuk aku? Yuk langsung aja scrolling down.

Deskripsi Singkat
Brand             : Wardah
Nama Produk  : C - Defense Energizing Creamy Wash
Size                : 100 ml
Harga             : Rp 28.000 - Rp 32.000

Klaim
Pembersih wajah yang mild and fresh bekerja dengan 3 aksi jitu. Mengandung Antioksidan Hi-Grade Vitamin C & Active Moist Complex. Busa lembut berlimpah bantu angkat kotoran, makeup dan minyak berlebih. Kulit tampak cerah dan terjaga kelembabannya.




Wardah C - Defense Energizing Creamy Wash dikemas dengan kemasan tube seperti facial wash pada umumnya, berwarna kuning segar. Produk barunya nggak disegel jadi bisa aja cium-cium dulu aromanya sebelum atau bahkan tanpa membelinya, ini ngeselin sih hahaha.

Baca juga : Review Wardah Body Lotion - Flame

Teksturnya halus dan lembut namun agak kental, warnanya putih bersih dan aromanya OMG, aroma jeruk yang super segar, namun nggak menusuk di hidung sama sekali, jadi tetap ada di kategori nyaman.




Setelah dituangkan ke telapak tangan, tambah sedikit air dan digosokkan lembut dengan kedua telapak tangan, ternyata busanya melimpah. Seneng ya rasanya kalau cuci muka dengan busa melimpah, tapi aku lebih prefer kalau busanya sedikit, jadi hemat air aja hahaha. Oh iya, hati-hati kalau aplikasi facial wash ini ya girls, kalau terkena mata pedih banget, sepedih ngliat dompet kosong pas tanggal tua.

Setelah memakai facial wash ini wajah rasanya segar, halus dan lembab. Sayangnya, setelah beberapa hari aku pakai facial wash ini, ternyata wajahku nggak bisa menerimanya dengan baik, wajahku jadi jerawatan. Jujur aja aku kesel sih, karena aku berkekspektasi tinggi sama produk ini.

Akhirnya aku stop penggunaan facial wash ini dan CLBK dong ya sama kecintaan aku Wardah Lightening Creamy Foam. Walaupun produk ini nggak cocok di wajahku, belum tentu juga nggak cocok di wajahmu ya girls. Kalau mau coba-coba better beli yang ukuran 60 ml dulu, jadi nggak nyesek kalau ternyata nggak cocok.

Baca juga : Review Wardah Eau De Toilette - Flame

Kesimpulan
(+) Aromanya harum
(+) Kemasan menarik
(+) Harga terjangkau
(+) Mudah didapatkan

(-) Pedih bila terkena mata
(-) Menyebabkan jerawat di wajahku

Dari beberapa macam facial washnya Wardah yang pernah aku pakai, cuma C - Defense Energizing Creamy Wash ini aja yang nggak cocok di wajahku. Kalian pernah pakai produk facialnya Wardah belum girls? Share dong pengalaman kalian di kolom komentar. 

Thank you for reading, see you on my next post!